Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Artikel Utama

Gajah Ajaib Dari Bulan

5 April 2015   08:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Diceritakan kembali oleh Aini Lutfiyah)

Jadilah anak yang pandai namun tetap menurut pada nasihat orang tua. Janganlah kalian sampai mengalami peristiwa mengenaskan seperti yang dialami oleh Prana. Apa yang dialami oleh Prana?

Ceritanya seperti ini. Prana adalah anak yang rajin dan pandai di sekolahnya. Orang tuanya adalah orang yang bekerja di istana sebuah kerajaan. Rumahnya berada di dalam benteng kompleks istana. Ada satu larangan bagi mereka yang tinggal di kompleks itu yaitu setiap bulan purnama dilarang ada yang keluar rumah apalagi berada di taman istana.

"Bukankah malam purnama adalah saat yang paling indah? Anak-anak seperti Prana seharusnya diizinkan untuk bermain di taman istana. Sungguh tidak masuk akal peraturan ini. Hanya dikatakan tidak boleh namun tidak ada penjelasan apapun." Kata Prana mengeluh kepada ibunya.

"Kalau tidak berbahaya, pasti anak-anak akan diizinkan. Lagi pula kasihan..." Kata Ibu Prana.

"Kasihan pada siapa, Bu? Justru pihak istana seharusnya kasihan kepada kami. Para anak-anak." Kata Prana lagi.

Ibu Prana terdiam sejenak. Ia berpikir bahwa ia sudah tidak bisa membendung rasa ingin tahu anaknya. Lagi pula Prana sudah mulai besar. Mengatakan hal yang sebenarnya mudah-mudahan lebih baik.

"Tiga malam saat bulan purnama penuh, istana ini selalu kedatangan tamu. sejak dulu. Seekor binatang besar dari bulan..." Mulailah Ibu Prana bercerita.

"Binatang apa, Bu? Apakah binatang itu adalah dinosaurus?" Memang benar, Prana adalah anak dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Bukan, bukan dinosaurus melainkan seekor gajah. Di bulan hanya ada tumbuhan kering sehingga ia tidak setiap saat bisa makan. Makanya ia turun ke bumi saat bulan purnama. Tiga malam itu saja adalah waktu ia makan pucuk-pucuk daun di taman istana. Tidak boleh ada yang melihat saat dia makan karena ia langsung akan ke bulan lagi dan tidak akan pernah datang lagi ke bumi. Itu artinya ia bisa mati karena tidak lagi makan daun-daunan. di bulan ia tidak memiliki makanan disana."

Hanya itu penjelasan dari Ibu Prana dan Prana akhirnya memang tidak bisa memejamkan matanya, baru saat menjelang pagi ia bisa tidur. Ia merasa sangat penasaran dengan gajah itu. Apakah gajah itu memakai kaca penutup kepala seperti gambar para astronot di buku? Tapi bukankah gajah itu adalah gajah ajaib?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun