Rasanya lama sekali saya tidak posting tulisan di Kompasiana, namun begitu saya ingin menulis saya pun bertanya-tanya tulisan tentang apa yang dapat memberi manfaat untuk para Kompasianer ? saya tahu, menulis pun saya harus memiliki dasar pemikiran yang jelas, tidak asal satu atau dua paragraf lalu titik selesai. Disini saya mulai merasa ada yang berubah pada diri saya. Meski sebenarnya ultah satu tahun saya di Kompasiana adalah tanggal 18 April yang akan datang, saya telah mendapatkan bekal yang berharga untuk menyajikan sebuah tulisan.
Ya, bekal menulis menurut saya yang bisa jadi adalah kekonyolan atau justru keribetan bagi orang lain. Bukankah menulis adalah perkara mudah, mengapa dibuat sulit ? Mengapa harus ada pemikiran yang jelas ? Hal itulah justru yang membedakan antara saya pada 18 April 2010 dan saya yang sekarang.
Pada awal saya bergabung di Kompasiana ini, semua seakan bisa saya tulis, lalu saya posting...Dan tinggal kita menanggapi respons yang kita terima, selesai. Namun sekarang, saya lebih melihat pada diri saya. Dengan umur saya yang sekarang, pantaskah saya share tulisan berbau 17 tahun-an dan seakan-akan saya yang terlibat disitu ? Pantaskah, pernyataan atau ucapan yang sebenarnya lebih tepat saya jadikan sebagai status dalam Facebook, Twitter, atau blog namun justru dengan cara saya sendiri lalu saya jadikan sebagai posting tulisan saya di Kompasiana ?
Singkat kata, rasa malu itulah yang membedakan. Saya hampir satu tahun di Kompasiana. Jika saya yang dulu dan saya yang sekarang tidak ada peningkatan kualitas lantas apa yang saya pelajari selama ini dari Kompasiana ? Bukankah itu sama saja saya termasuk orang yang rugi ? Bergaul dengan orang-orang yang memiliki kapabilitas lebih dalam menulis seharusnya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi kita, khususnya saya pribadi.
Inilah saya yang baru. Mudah-mudahan segala manfaat, baik untuk pengembangan diri saya pribadi maupun untuk peningkatan kualitas tulisan dapat saya lakukan di sini bersama anda semua, para Kompasianer. Terima kasih.
