Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Belajar Bahasa Perancis

20 November 2010   16:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru saya dulu pernah mengatakan bahwa lidah orang Indonesia lebih mudah untuk belajar berbagai bahasa di dunia tapi mengapa saya dan teman-teman saya pada umumnya susah sekali menguasai bahasa-bahasa tersebut ?Lihatlah saya ! Dua tahun yaitu saat dibangku kelas 2 dan 3 SLTA saya belajar Bahasa Perancis. Guru jelas sekali OK. Beliau keturunan darah biru yaitu Bapak Raden Prawoto. Beliau pada saat muda dulu bekerja di perkebunan Belanda kalau tidak salah ingat di Jepara atau di Kudus. Ketika ada kesempatan bekerja untuk kedutaan besar di India, beliau ikut mendaftar dan diterima. Namun karena tidak mendapat restu dari sang Ibunda akhirnya kesempatan tersebut tidak diambil. Nah, dari situ bisa disimpulkan bahwa Guru yang mengajar saya bukan guru main-main namun benar-benar berkualitas. Itu faktor pertama, Guru.

Faktor kedua yaitu daya donk saya, kemampuan berpikir. Saya termasuk dikaruniai kemampuan belajar bahasa lebih baik dibanding teman-teman di kampung saya. Minimal ini bisa dilihat dari nilai-nilai mata pelajaran bahasa baik bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Nilai mata pelajaran lainnya pun lumayan. Di kelas selalu di posisi 1 atau 2, saat lulus SLTA nomor satu untuk satu rayon dan tidak kalah dengan the best-nya dari sekolah negeri (sejak TK sampai PT saya sekolah di swasta).  Maaf, disini saya tidak bermaksud menyombongkan kemampuan saya. Tokh, hanya jagoan di kampung kan? Para kompasianer yang lain jauh lebih hebat dari saya(heheee...).Dan disebabkan saya adalah anak ketiga, saya pun sebenarnya mewarisi berbagai buku panduan Bahasa Perancis dari kedua kakak saya.

Faktor ketiga, metode pembelajaran. Guru saya banyak sekali menggunakan bahasa Perancis selama di kelas dan kami pun dilibatkan. Namun terus terang di kelas saya benar-benar terpana dengan kemampuan berbahasa Guru saya yang meski sudah agak sepuh namun selalu tampil necis dan kata orang  juga kata teman-teman saya yang rumahnya dekat dengan rumah beliau, beliau dan istri selalu bersikap romantis ( Maklum Perancis...).Apalagi beliau memilih tinggal di daerah sejuk di kaki Gunung Perahu yang ada dataran tinggi Dieng-nya. Wah, Eropa sekali....

Nah, pertanyaan saya adalah mengapa saat melihat video wawancara di You Tube antara reporter Montreal TV dengan panitia acara Mondial des Cultures 2010 di Drummondville Canada saya tidak bisa menemukan  satu pun kata termudah yang dulu telah saya pelajari ? Bahkan kata "Je" (saya) pun tidak saya temukan. Wah, bagaimana saya bisa menguasai Bahasa Prancis? Saya ingin belajar bahasa yang indah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun