Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ocean of Love - Ke Barat atau Utara

25 April 2010   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sejak aku lahir sampai masa SMU berakhir aku habiskan di desa Teffs ini. Banyak teman, banyak kenangan namun kini semua temanku sibuk dengan keluarga mereka. Mungkin hanya aku yang belum sampai pada tahap itu. [caption id="attachment_184675" align="alignleft" width="300" caption="Duduk diatas telur kol, Zenic "][/caption] Tidak terlalu banyak yang berubah. Teffs masih sejuk seperti dulu. Di sebelah selatan menjulang dataran tinggi Zenic yang dari Teffs terlihat seperti sleeping beauty. Sedikit maju di depannya namun agak ke barat ada Gunung Blanket yang puncak berkabutnya selalu penuh misteri. Aku bersama teman-teman kepanduan dan anak-anak pandu dari kota sempat nyaris menaklukkan puncak gunung itu. Hujan dan basah kuyup, kami telah melewati beberapa gundukan bukit, terperosok di tanah berlubang hutan pinus bekas tempat babi hutan, dan meniti jembatan dari dua batang pohon kelapa yang membentang di atas sungai dengan suasana mencekam. Kabut terus turun, semangat kami tetap membaja namun kami tetap tidak diizinkan mendaki Gunung Blanket. Akhirnya kami mengambil jalan melingkar melintasi perkebunan teh menuju ke kota. Beberapa teman-teman pandu puteri dari kota berjalan dengan kaki mengangkang, ransel diseret, dan mulut mereka terus memanggil-manggil mama mereka. Anak-anak kota memang kadang aneh. Saat kami hiking ke dataran tinggi Zenic, di tengah perjalanan di hutan kami melihat beberapa anak laki-laki dari kota yang berpakaian dan bersepatu bagus terkapar hampir pingsan. Mereka tidak membawa air minum, hanya membawa bendera, CD player portable, dan kamera. Mungkin mereka pikir di tengah hutan ada cafe. Kami sampai di penginapan jam 11.00 AM. Menjelang senja, kami sudah rapi wangi bersiap untuk jalan-jalan di obyek terdekat dari jauh terlihat bendera mereka timbul tenggelam di kejauhan tengah menuruni bukit terakhir. Di sebelah timur Desa Teffs ada beberapa sungai namun yang paling timur dekat dengan perbatasan adalah sungai Hairy-Devil. Waktu kecil bulu tengkukku langsung merinding mendengar nama sungai itu. Pertama kali melintasi jembatan diatasnya aku tutup mata dengan kedua tanganku. Di sebelah barat dan utara Teffs itulah pintu peradaban. Anak-anak terbaik Teffs dengan ekonomi berkecukupan tampak gagah dan aristokrat saat berangkat dan pulang sekolah. Pembicaraan mereka hanya tentang hal-hal penting, kata-kata yang bukan dari bahasa negeri ini terselip di sana-sini. Dengan mereka aku berkomunikasi cukup baik, aku tidak tahu entah mengapa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun