Mohon tunggu...
L dela fimeta
L dela fimeta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi saya menulis novel

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kang Mak From Pee Mak adalah sebuah film horror Indonesia yang diadaptasi dari film Thailand yang disutradarai oleh Banjong Pishantanakhun

10 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 10 Januari 2025   21:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto dari pinterest

Kang Mak from Pee Mak

Identitas Film:

Judul Film: Kang Mak From Pee Mak
Sutradara: Herwin Novianto
Skenario: Alim Sudio
Penyunting: Ryan Purwoko
Berdasarkan: Pee Mak oleh Banjong Pisanthanakun
Rumah Produksi: Falcon Picture
Pemain: Vino G. Bastian sebagai Makmur
Marsha Timothy sebagai Sari
Indro Warkop sebagai Supra
Toro Sudiro sebagai Jaka
Indra Jegel sebagai Fajrul
Rigen Rakelna sebagai Solah
Tahun Tayang: 15 Agustus 2024
Durasi: 122 Menit

Kang Mak : Arti Ketulusan dalam Cinta Sejati
"Kang Mak From Pee Mak" adalah sebuah film horror Indonesia yang di adaptasi dari sebuah film yang berasal dari negara Thailand yang disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun dengan judul Pee Mak. Kang Mak menceritakan tentang pasangan muda bernama Makmur dan Sari. Makmur adalah tentara Indonesia yang saat itu ditugaskan untuk pergi berperang, sehingga dengan berat hati Makmur harus meninggalkan Sari yang sedang hamil di rumah. Makmur memiliki sahabat bernama Supra, Fajrul, Solah dan Jaka yang ikut berjuang di medan perang. Makmur benar-benar sangat merindukan istrinya yang ada di rumah, setiap hari pikirannya dipenuhi dengan Sari, yang bisa dilakukan Makmur hanya memandangi foto Sari dengan penuh kerinduan. Tanpa Makmur ketahui ternyata ada musibah besar yang menimpa Sari, rumah Sari terbakar dan Sari yang sedang hamil tidak bisa keluar dari sana. Hingga tiba saatnya Makmur bisa kembali ke desa, Makmur sangat bahagia karena akhirnya dia bisa melihat Sari dan buah hatinya pasti juga sudah lahir. Saat itu Supra, Fajrul dan Sholah ikut pulang ke desa Makmur, tetapi saat tiba di sana banyak desas-desus yang membicarakan tentang Sari yang katanya Sari itu sudah meninggal dan yang di rumah adalah hantu. Tentu saja mereka tidak percaya terlebih lagi Makmur yang jelas-jelas mlihat Sari dan anaknya yang bernama Cipluk sangat sehat. Tetapi banyak kejadian-kejadian yang diluar nalar di alami oleh keempat sahabat Makmur terlebih lagi saat mereka pergi ke pasar desas-desus itu semakin kuat saja. Ada yang berkata bahwa jika ingin tahu Sari itu manusia atau bukan maka harus melihat dari bawah kaki. Mereka mengetahui hal itu ketika salah satu teman mereka menemukan sebuah kerangka tangan manusia di hutan dan terdapat cincin yang persis seperti milik Makmur. Hingga suatu hari Ke empat teman makmur pergi ke orang pintar dan meminta bantuan dengan tujuan untuk menyelamatkan Makmur dari Sari yang sudah gentayang. Makmur sangat marah ketika teman-temannya mengingatkan Makmur bahwa Sari itu bukan manusia alias setan, keadaan semakin ricuh dan muncul fakta bahwa sebenernya Makmur sudah mengetahui bahwa Sari memang sudah meninggal. Makmur sangat hancur tapi dia tidak peduli jika Sari bukan lagi manusia, dia hanya ingin bersama Sari selamanya meskipun Makmur harus bersandiwara dan setiap harinya harus memakan masakan Sari yang terbuat dari daun kering, belatung, kala jengking dan hewan-hewan menyeramkan lainnya.
Film ini sangatlah cocok untuk kalian yang menyukai komedi horror. Cinta Makmur kepada Sari benar-benar sangatlah tulus membuat semua orang yang melihatnya akan trenyuh. Adegan ketika Makmur menyatakan bahwa dirinya rela mati dibunuh oleh Sari agar bisa hidup bersama Sari membuktikan bahwa cinta dari Makmur untuk istrinya begitu sangat besar. Film ini disajikan dengan alur yang sangat apik dan tidak monoton, para pemain film juga sangat baik saat berakting dan bisa membuat para penonton jatuh hati dengan peran mereka. Film ini memberikan banyak sekali pelajaran berharga, tidak hanya itu film ini juga mengajarkan akan ketulusan sebuah cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun