Mohon tunggu...
Basha
Basha Mohon Tunggu... -

Orangnya masih baru belajar..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ratna, Pengamen Kecil yang Kuat

11 Juni 2012   14:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:06 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melepas lelah sehabis naek angkot dan dari rumah sakit, aku beristirahat sejenak di pelataran belakang masjid Fathullah UIN Jakarta, masih males mengambil sepeda di parkiran untuk jalan ke kosan. Datanglah seorang pengamen kecil berparas manis yang mengenakan jilbab. Ratna namanya. Sebenarnya ini ketiga kalinya bertemu gadis kecil itu. Aku panggil dan aku kasih gorengan. Tetapi ternyata ditolak, “aku gak suka dari kecil” katanya sambil tersenyum. Akhirnya aku masukkan ke plastik lagi. (Mintanya duit…Hehe…)

Kasihan juga melihatnya. Ratna, anak kecil kelas satu SD harus mengamen dari pulang sekolah (jam sepuluhan) sampe isya. Pendapatan dari ngamen yang bermodal botol aqua yang diisi beras buat dikocok-kocok sebesar 80ribuan perhari, paling sedikit 40ribuan.

[caption id="attachment_194055" align="aligncenter" width="312" caption="Ratna dan botol aquanya...(Fotonya gelap. Maklum jepretan kamera HP malem hari)"][/caption]

Ketika aku tanya perihal orang tuanya, dia bilang ibunya di rumah, sekarang sakit tifus. Bapaknya hanya seorang pekerja bangunan. Dulu, ibu jualan teh botol tapi tidak laku. Melihat ibunya seperti itu, dia berinisiatif buat membantu orang tuanya lewat mengamen.

Wow, terharu banget anak sekecil itu sudah punya pikiran untuk membantu orang tua. Aku yang sudah kuliah saja masih minta uang ke orang tua (Malu euy….). dan dia juga bilang dia mengamen tidak dipaksa atau disuruh ibunya (seperti kebanyakan pengamen kecil lainnya). Ibunya sempet nangis melihat dia mengamen pas pertama kali. (Tapi kenapa tetap dilanjutkan juga?? Hehe…)

Ketika aku tanya “kamu ngamen seharian capek enggak??”, dia menjawab sambil tersenyum “Tidak, jadi wanita itu harus kuat”. Oh my god. Kata-katanya bener-bener menyindir diriku yang saat itu lagi capek dan kesel. Wajahnya yang polos tetapi menyimpan kata-kata yang luar biasa.

[caption id="attachment_194062" align="aligncenter" width="300" caption="Senyum ratna yang manis"]

133942417779321045
133942417779321045
[/caption]

Jam segini (sekitar 19.00 WIB) dia masih mau mengamen lagi, “mau nyari sepuluh ribu lagi kak” katanya. Ya Allah…..tambah gak tega ngelihatnya. Aku ambil selembar sepuluh ribu untuknya dan aku menyuruhnya pulang, jangan ngamen lagi. Apalagi dia juga lagi ada PR di sekolah. “Makasih kak” begitu ucapnya sambil tersenyum manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun