Kehidupan di dunia hanyalah sementara, dan kehidupan yang yang sejati adalah kehidupan akhirat. Di akhiratlah, kita akan hidup kekal dan tidak akan lagi merasakan mati. Barang siapa sukses menjalani kehidupan di dunia, yaitu dengan beriman dan bertakwa kepada Allah Ta'ala, menjalankan semua perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya; maka ia akan meraih kesuksesan di akhirat kelak, yaitu mendapatkan kenikmatan surga.
Sebaliknya, barang siapa yang celaka ketika hidup di dunia, yaitu mengingkari Allah Ta'ala dengan menentang perintah dan ketentuan-Nya, maka ia akan mendapatkan celaka pula di akhirat nanti, yaitu mendapatkan siksa dan azab Allah di neraka. Na'udzubillah.
Siapa di antara kita yang tidak ingin memasuki surga, sementara surga merupakan kenikmatan yang sebenar-benarnya, jauh melebihi kenikmatan yang ada di dunia ini?
Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,
Allah berfirman: 'Aku telah menyediakan bagi hamba-hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas di benak manusia. Bacalah firman-Nya jika kamu mau:
Fa laa ta'lamu nafsum maaa ukhfiya lahum ming qurroti a'yun, jazaaa am bimaa kaanuu ya'maluun.
Artinya: 'Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.' (Q.S. As-Sajdah [32]: 17)" (HR. Bukhari)
Ya, tentu saja kita semua ingin masuk surga. Terlebih di surga terdapat puncak kenikmatan yang sangat diidam-idamkan setiap muslim, yaitu memandang wajah Allah secara langsung, tanpa ada hijab yang menyelubungi. Sungguh, kenikmatan yang sangat besar yang belum pernah terbayang dalam benak setiap manusia.
Namun, jalan menuju surga bukanlah jalan yang mudah. Untuk sampai ke surga, diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dan istiqomah menjaga keimanan kita kepada Allah. Jika kita gagal menjaga keimanan kita karena terpengaruh oleh bujuk rayu iblis, maka kita akan menjadi hamba yang merugi; jauh dari rahmat Allah dan jauh dari surga.
Sekali lagi, jalan menuju surga merupakan perjalanan yang sangat sulit. Jika kita tidak berhati-hati dalam menjalani kehidupan di dunia yang sementara ini, dapat dipastikan kita akan salah jalan. Bukannya jalan menuju surga yang kita lalui, jalan ke neraka yang justru kita lewati.