Lalu dibuka celah yang membatasi surga, dan ia melihat keindahan yang terdapat di dalamnya, maka dikatakannya, lihatlah kepada orang-orang yang Allah jauhkan dirimu darinya. Kemudian dibukalah celah yang membatasi neraka dan ia melihat apinya saling menghantam satu sama lain, maka dikatakan ini, Inilah tempatmu, atas keraguan yang ada pada dirimu. Karenanya pula kamu mati dan dengannya pula kamu dibangkit kan, insya Allah Ta'ala." (HR. Ibnu Majah)
Di alam kubur itulah, kita akan menjalani kehidupan sampai hari kiamat tiba. Di alam kubur pula, kita akan diperlihatkan kebenaran janji-janji Allah.
Bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, maka dia sudah bisa merasakan, setidaknya mencicipi nikmatnya surga, wanginya udara surga, dan berbagai macam kenikmatan kubur lainnya. Berbeda dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia selalu berbuat kerusakan dan aniaya, suka melakukan maksiat dan cenderung mengingkari perintah-perintah Allah serta menerjang larangan-larangan-Nya. Bagi mereka, disediakan bermacam-macam siksa sampai tiba hari kiamat. Allah berfirman:
Artinya: "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat melakukan kebajikan yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh-barzakh sampai pada hari mereka berjemur." (QS. Al-Mu minuun [23]: 99-100)
Dalam sebuah riwayat sahih, disebutkan bahwa Hanik, pembantu setia 'Utsman bin Affan Al-Ummawy, berkata, "Sesungguhnya jika 'Utsman bin Affan berdiri di atas kubur, maka dia akan menangis hingga air matanya membasahi janggutnya."
Maka dikatakan kepadanya, "Wahai 'Utsman, sungguh, ketika Tuan mengingat surga dan neraka, Tuan tidak pernah menangis. Namun, mengapa Tuan menangis setiap melihat masalah yang ada kaitannya dengan alam kubur?"
Lalu 'Utsman bin Affan menjawab, "Sesungguhnya aku pernah mendengar bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
'Sesungguhnya alam kubur merupakan tempat persinggahan di akhirat. Jika selamat darinya, maka persinggahan yang selanjutnya pasti akan lebih mudah. Namun, jika tidak selamat dengan kubur, maka pastilah persinggahan yang akan dilalui kemudian akan terasa sangat menyulitkannya."
Rasulullah saw juga pernah merindukan: 'Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang lebih mengerikan dari pada alam kubur." (HR. Al-Hakim)
Daftar Pustaka: Musyafa, Haidar. (2018). Hidup Sesudah Mati. Yogyakarta: Checklist
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H