Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zikir Kunci Ketenangan Jiwa

15 November 2022   17:18 Diperbarui: 15 November 2022   17:37 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com

Zikir merupakan ketenangan bagi jiwa para pencinta Allah dan kehidupan orang-orang yang meraih makrifat-Nya. Barang siapa yang jiwanya merasa tenang dengan Allah, maka seluruh hidupnya akan tenang. 

Tetapi, siapa saja yang jiwanya tidak merasa tenang dengan Allah, niscaya dia hanya akan menemukan kerugian dalam kehidupan dunianya. Akibatnya, tidak ada sesuatu pun yang menyibukkan manusia dari Tuhannya kecuali kebatilan, kesenangan, kesesatan, dan penyimpangan.

Allah SWT. berfirman, Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (QS Al-Kahfi [18]: 28).

Apabila suatu kaum berkumpul, tetapi mereka lalai dari mengingat Allah, dan sibuk dengan kebatilan dan kesenangan, sesungguhnya mereka telah menanam dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu majelis, mereka tidak mengingat Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, kecuali perbuatan mereka itu akan menjadi dosa. Apabila Allah berkehendak, niscaya Dia akan menyiksa mereka. Dan apabila Allah berkehendak, niscaya Dia akan mengampuni mereka." (HR Al-Tirmidzi)

Sesungguhnya zikir kepada Allah merupakan cahaya bagi orang yang melakukannya di dunia, penerang bagi dirinya di dalam kubur, dan lentera baginya di hari kiamat nanti un- tuk menuju jalan yang lurus. Hati layaknya kuburan yang hanya akan bisa terang dan penuh cahaya dengan zikir ke- pada Allah.

Firman-Nya, Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? Demikian Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (QS Al-An'am [6]: 122).

Kelompok pertama mendapatkan cahaya karena keimanan-nya kepada Allah, rasa cinta kepada-Nya, dan zikir kepada-Nya. Dan kelompok kedua menentang lalai dari Allah, kehilangan dari zikir dan cinta kepada-Nya.

Ubay ibn Ka'b berkata, "Inilah cahaya yang dititipkan oleh Allah dalam hatinya, sebagai buah dari makrifatnya, rasa cintanya, keimanannya, dan zikir-nya kepada Allah. Itulah cahaya yang Allah berikan kepada orang-orang mukmin, lalu Dia menghidupkan mereka dengannya, dan menjadikan mereka dapat berjalan di tengah- tengah orang lain dengan cahaya tersebut. Allah memancarkan cahaya itu dalam hati mereka, lalu menguatlah aktivitas zikirnya kepada Allah sehingga tampaklah buah dari zikirnya itu pada wajah, anggota tubuh, dan bahkan pakaian mereka. 

Dan pada hari kiamat nanti, cahaya itu akan tampak dan mereka dapat menemukan jalan lurus dalam suatu kegelapan dengan bantuan cahaya tersebut. Mereka, pada saat itu, tergantung kepada kuat atau lemahnya cahaya itu bersemayam di dalam hati mereka ketika menjalani hidup di dunia. Karenanya, di antara mereka itu ada yang cahayanya seperti matahari. Ada juga yang cahayanya seperti bulan, bintang, atau lampu. Seberapai terang cahaya mereka di dunia, maka sebesar itu pula mereka akan diberikan lentera untuk menyusuri jalan lurus."

Tidaklah hamba manusia itu sering melakukan kesalahan di waktu malam dan siang, sedang Aku mengampuni dosa- dosa seluruhnya. Oleh karena itu, hendaklah kalian meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun