Formula 1 akan kembali ke jalanan Singapura untuk pertama kalinya dalam  tiga tahun terakhir. Sirkuit yang menjadi pionir balapan malam sejak 2008 selalu menjanjikan balapan yang chaos serta para pembalap dituntut memiliki fisik yang super prima dikarenakan suhu dan kelembapan yang tinggi.Â
Serta balapan di Marina Bay merupakan balapan yang sangat penting  bagi Mercedes di musim ini. Kenapa? Karena sirkuit Marina Bay merupakan kesempatan terbesar mereka (setelah Hungaria) dan terakhir mereka untuk memenangkan balapan musim ini.
Twisty Circuit Menjadi Andalan Utama
Tipe sirkuit yang membutuhkan downforce tinggi menjadi makanan empuk Mercedes F1 Team dalam musim ini. Â Mereka selalu tampil sangat bagus ketika mereka bertanding di sirkuit yang 'berkelok-kelok' karena aero mobil mereka yang fantastis dan tidak perlu membutuhkan mobil yang sangat cepat di lurusan (Mercedes W13 sangatlah draggy). Mari kita lihat hasil balapan mereka di tipe sirkuit yang 'berkelok-kelok'.
- Zaandvort (GP Belanda) : Finish P2, secara taktis lebih unggul dibanding Red Bull (sebelum safety car)
- Hungaroring (GP Hungaria) : Pole Position, Finish 2-3 + Fastest Lap, serta memimpin balapan di awal-awal
- Paul Ricard (GP Perancis) : Finish 2-3, dapat 'mengimbangi' catatan waktu Max Verstappen
Hasil tersebut merupakan modal penting mereka untuk menatap gelaran GP Singapura. Jadi, target untuk buka puasa kemenangan di Singapura musim ini adalah target yang realistis dan masuk akal.
Chaotic + Wet Race = Unpredictable
Sejak menyelenggarakan balapan malam F1 per 2008, Safety Car Condition hampir selalu mewarnai balapan di Marina Bay. Ditambah dengan prediksi hujan di akhir pekan seolah memastikan balapan di Negeri Singa akan kembali ke tema utama mereka, chaotic race.Â