Setelah Daniel Ricciardo dipastikan angkat kaki dar McLaren, kali ini perhatian kita alihkan kepada Mick Schumacher.Â
Kontrak pembalap Haas bernomor 47 dipastikan berakhir musim ini dan belum ada kata sepakat untuk memperpanjang masa kerja sama mereka. Ditambah tim Haas mempunyai keuntungan dengan Mick bukan lagi sebagai afiliasi Ferrari per tahun depan.Â
Performa Mick yang dibawah standar serta 'dipecundangi' oleh rekan setimnya membuat posisinya tidak aman untuk musim depan.
Musim Kedua Kok Memble Mick.
Jika menilik karir junior Mick Schumacher, ia selalu bersinar atau setidaknya dramatically improve di musim keduanya. Gelar juara F3 Europe dan F2 yang ia raih adalah berkat Mick yang berkembang pesat di musim keduanya.
 Akan tetapi, di musim keduanya di F1 dengan mobil yang jauh lebih baik secara performa, anak dari Michael Schumacher tampil melempem bahkan julukan Crashmacher melekat pada dirinya hasil dari dirinya yang selalu crash dan membuat 'tagihan bengkel' tim Haas bengkak. Â
Walaupun sempat tampil sangat baik di Silverstone (GP Inggris) serta Red Bull Ring (GP Austria), secara keseluruhan Mick tidak mampu untuk bersaing di top 10 secara konsisten.
Bukan Menjadi Bagian Dari Ferrari Memperparah Keadaan.