Mohon tunggu...
Arif F Lazuardi
Arif F Lazuardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"De mens wikt, maar God beschikt." Pepatah dari Nederland ini terucap pula dalam naskah pidato nawaksara Bung Karno (menggunakan redaksi sedikit berbeda) yang bermakna, "Manusia berencana, tapi Tuhan yang menentukan." - pada makna itulah aku berjuang -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberuntungan di Tengah Amukan Jago Merah

23 Agustus 2011   06:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tampak barat rumah polisi yang selamat dari amukan jago merah (langkahawal)

Gambar ilustrasi: Bung Strez SURABAYA-Seperti yang dilansir oleh Jawa Pos (23/8), sungguh beruntung nasib Muhajir, salah satu anggota polisi yang bertugas di Polsek Bubutan. Rumahnya yang berada di kawasan Keputih Medokan, lolos dari kobaran api yang membakar puluhan pemukiman warga Keputih Medokan RT 02 Senin kemarin (22/08). Padahal bangunan rumah warga yang berada di sekitarnya, baik permanen maupun seni pemanen habis luluh lantak dilahap si jago merah. Rumah tersebut memang terletak di sebelah barat lokasi kejadian. Di mana menurut salah satu warga setempat, sumber api bermula dari bagian timur pemukiman tersebut. Hanya  di salah satu sudut  bagian atas bangunan rumah anggota polisi itu yang hangus terbakar kobaran api. Api yang menjalar cepat di kawasan itu sempat membuat petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkannya. Karena suhu udara yang terik dan angin kencang serta bangunan rumah yang kebanyakan terdiri dari kayu dan bambu, membuat jilatan si jago merah sulit ditaklukan. Memang mayoritas penghuni kawasan tersebut adalah pemulung yang menjadikan rumahnya sekaligus gudang untuk menyimpan benda-benda bekas berbahan plastik dan kaleng.
Citra satelit pra kebakaran Ketika Petugas Pemadam Kebakaran sedang bekerja keras memadamkan api di sebelah barat lokasi kejadian. Herman, salah seorang warga sempat menghimbau kepada petugas agar memindahkan unit mobil pemadam kebakaran di area sebelah barat menuju ke lokasi kebakaran di sebelah timur melalui jalur lapangan. Karena menurut warga tersebut  3 unit mobil pemadam kebakaran yang berada di sebelah barat kurang optimal perannya. Mobil pemadam kebakaran mengantri berjejer hanya untuk memadamkan titik api sebelah barat. Sedangkan di daerah timur, yang juga merupakan lokasi awal api menjalar di pemukiman tersebut, tidak tersentuh air dari petugas pemadam kebakaran. Tapi pendapat warga tersebut tidak diindahkan oleh petugas dengan alasan mobil tidak seperti pesawat yang bisa terbang pindah lokasi. “Memang mobil ini burung, bisa terbang ke sana,” ujar saksi mata tersebut menirukan omongan petugas pemadam kebakaran. Berdasarkan saksi mata lainnya, Nur-ibu paruh baya, warga yang berdomisili di seberang lokasi kejadian menuturkan banyak anggota polisi dari Polsek Bubutan yang berjaga saat kebakaran terjadi. Hal tersebut sesuai dengan pantauan kru Langkah Awal yang melihat pengawalan ketat polisi sejak pukul 12.00 WIB hingga api mulai padam pada pukul 15.00 WIB. Memang keberuntungan selalu berpihak pada warga yang mengabdikan dirinya pada negara. (arif) Tulisan ini juga dipublish di media Langkah Awal - ITS Baca artikel sebelumnya yang berkaitan dengan berita ini: Kampung Pemulung Keputih Ludes Terbakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun