Mohon tunggu...
Lazuardi Ansori
Lazuardi Ansori Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan besar di Lamongan, kemudian belajar hidup di Sulawesi dan Papua...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahasiswa, Menulis, dan Etika

17 Mei 2014   18:31 Diperbarui: 29 Maret 2016   08:42 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri saya beberapa kali memperlihatkan pesan singkat (SMS) dari mahasiswanya. Membaca pesan tersebut membuat saya mengerutkan dahi. Mahasiswa jaman sekarang cara menulisnya sangat aneh dan terasa kurang sopan.

Kejadian ini ternyata tidak hanya menimpa istri saya, pagi ini saya baca sebuah blog dari seorang dosen yang mencurahkan isi hatinya tentang betapa tidak sopannya mahasiswa jaman sekarang dalam menyampaikan pesan tertulis kepada dosennya lewat handphone.

Sangat banyak sekali ketidaktepatan mereka dalam menulis. Bukan sekedar salah tulis, jika sekedar salah menulis saya juga sering. Ini tentang bagaimana mereka sering menggunakan rangkaian kata yang kurang sopan, tidak beretika. Bahkan ada beberapa yang tidak tepat dalam menggunakan tanda baca.

Seumur hidup saya, belum pernah saya mengirim SMS atau BBM kepada dosen atau atasan saya yang di dalam pesan tersebut ada tanda serunya. Tapi beberapa kali istri saya memperlihatkan SMS dari mahasiswanya SMS yang berjubel tanda seru. Ampun.

Dulu, dijaman saya masih mahasiswa, ketika akan mengirimkan pesan kepada Dosen, saya harus meneliti lagi beberapa kali, saya takut ada kata-kata yang bisa bermakna kurang sopan. Dan hampir semua pesan yang saya kirim ada kata “maaf”-nya, sebagai bentuk rasa hormat saya.

Ini bukan permasalahan dosen gila hormat, saya tidak memandang dari kacamata dosen atau orang yang ‘lebih tinggi’. Istri saya pun tak pernah tersinggung dengan SMS-SMS itu, dia hanya senyum saja. Saya yang malah risih dengan hal itu semua, karena dulu saat masih mahasiswa sampai dengan sekarang saya sangat memperhatikan bagaimana menulis pesan yang sopan kepada dosen, pimpinan atau orang-orang yang sepatutnya kita hormati.

Kadang saya sering membayangkan, mahasiswa-mahasiswa ini nanti ketika bekerja disebuah perusahaan, apakah juga mengirim SMS, BBM atau email dengan model seperti itu? apa jadinya jika itu terjadi?

Terusik juga dalam pikiran saya, apakah mereka menggunakan cara berkomunikasi yang sama dengan orangtuanya, tetangganya, Pak Lurahnya?

Saya tidak terlalu paham kenapa mahasiswa-mahasiswa jaman sekarang begitu kurang bisa merangkai kata yang sopan untuk dosennya? Atau ini malah bukan sekedar kekurangmampuan dalam merangkai kata? Ini sudah menjadi ketidaksanggupan mereka untuk bersikap sopan, santun dan beradab?

Mungkin tidak semua mahasiswa seperti itu, namun seringnya istri saya mendapat SMS tidak sopan dan juga ternyata ada dosen lain yang diperlakukan sama seperti istri saya itu, saya jadi berfikir bahwa ini bukan hanya dilakukan oleh segelintir mahasiswa saja.

Jika ini tentang mereka yang kurang bisa memahami adab berbicara kepada orang yang seharusnya dihormati, berarti ada yang perlu diperbaiki dari mental mereka. Caranya bagaimana? Saya termasuk orang yang fakir ilmu tentang hal ini, tidak selayaknya saya untuk membicarakan itu.

Namun ketika ini tentang ketidakmampuan mereka merangkai kata atau bahkan menggunakan tanda baca, ini mungkin karena minimnya minat mereka untuk belajar menulis, jarangnya mereka membaca. Saya sendiri yang sudah mulai menulis sejak beberapa tahun yang lalu masih sering salah dalam menyusun kalimat dan bahkan tanda baca.

Kecanggihan tekhnologi jaman ini sebenarnya mempermudah kita untuk belajar membaca dan menulis. Bisa jadi awalnya menulis status di facebook hingga akhirnya bisa belajar nulis di blog pribadi atau kompasiana dan lainnya. Kemana mahasiswa-mahasiswa itu di dunia blog? []

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun