[caption id="" align="alignleft" width="320" caption="Sampul buku : Orang-orang yang Terkelabui"][/caption] Hari ini kata maaf sangat populer. Saya sendiri menulis tentang maaf itu tadi pagi. Saya tidak tertarik untuk membahas terlalu jauh kenapa banyak kompasianer dan teman-teman saya di facebook banyak yang mengetik kata "maaf" ini. Hanya saja, saya jadi teringat suatu penggalan cerita yang pernah aku "culik" dari sebuah buku "Orang-Orang yang Terkelabui" karya Al-Ghazali. Hasil "penculikan" itu saya pernah sharing di facebook, dan sekarang coba saya bagi kembali kepada teman-teman semua. Semoga bermanfaat. ______ ....perhatikan apa yang disebut dalam kisah Daud a.s., ketika ia berkata "wahai Tuhanku, bagaimana kiranya dengan kesalahan yang pernah kulakukan terhadap lawanku?" Maka Allah SWT memerintahkannya agar meminta penghalalan darinya. Padahal lawannya itu sudah mati. Maka Allah memerintahkan kepada Daud agar memanggil nama orang tersebut di dekat sebuah batu besar di Bait Al-Maqdis. Lalu ia pun memanggil : "Hai Auria!" "labbaik (inilah aku), wahai Nabi Allah" Jawab Auria. "Anda telah mengeluarkan aku dari surga. Apa gerangan yang Anda Inginkan?" "Aku pernah berbuat salah terhadapmu dalam satu urusan. Kini aku memohon agar anda mau memaafkan" "Telah kumaafkan, wahai Nabi Allah!" Setelah itu Nabi Daud a.s. pulang dengan hati lega. Namun jibril a.s. berkata kepadanya, "Adakah anda menyebutkan kepadanya kesalahan yang telah anda perbuat terhadapnya?" "Tidak" jawab Nabi Daud "Kalau begitu, kembalilah dan jelaskan kepadanya". Maka kembalilah Daud a.s. ke tempat semula dan memanggil namanya lagi. Dan Auria pun menjawab panggilan lalu berkata : "labbaik, inilah aku wahai Nabi Allah" "Aku dahulu pernah berbuat kesalah terhadapmu" "Bukankah aku telah memaafkannya?" "Tidakkah anda tanyakan kepadaku, apa kesalahanku itu?" "Apa itu, wahai Nabi Allah?" Maka nabi Daud a.s. menyebutkan tentang suatu persoalan antara dia dan Auria, menyangkut diri seorang wanita. Namun tak terdengar jawaban apapun dari Auria, sehingga Daud a.s bertanya kembali : "Wahai Auria, tidakkah anda menjawab permohonanku?" "Wahai nabi Allah, tidak sepatutnya seorang Nabi Allah berbuat seperti itu. Biarlah persoalan ini ditangguhkan sampai kita berdua berdiri di hadapan Allah SWT." Mendengar jawaban itu, Daud a.s menangis tersedu-sedu, sampai Allah SWT menjanjikan kepadanya bahwa ia akan memintakan baginya pemaafan dari Auria kelak.... []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H