Mohon tunggu...
Lazuardi Ansori
Lazuardi Ansori Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan besar di Lamongan, kemudian belajar hidup di Sulawesi dan Papua...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Belum Lahir pun Diperkosa

25 Desember 2010   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:24 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Tim Garuda

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Suporter Tim Garuda"][/caption]

Ketika kita menemukan sebuah nama Sarce Aronggear, berapa dari kita yang mengenali nama itu?berapa banyak? Lebih banyak mana dibanding jika kita tanya orang-orang sekitar kita tentang Irfan bachdim atau Gonzales?

"Ayah saya itu nelayan. Maka, sejak kecil saya sudah kenal dayung. Jadi, ketika saya menjadi atlet dayung, lebih cepat menyesuaikan diri," kata Sarce Aronggear yang ditemui wartawan usai timnya merebut medali emas nomor 250 meter di Asian Games Guangzhou 2010.

Dalam Asian Games Guangzhou 2010 Tim Dayung Perahu Naga secara keseluruhan telah menyabet tiga medali emas. Sarce Aronggear adalah salah satu anggota Tim Dayung Perahu Naga itu. Ini boleh kita artikan bahwa Tim Dayung Indonesia itu salah satu yang terbaik di Asia.

Bagaimana dengan Irfan? Gonzales?

----

Harus diakui bahwa setiap individu mempunyai kegemaran masing-masing. Dalam olahraga pun demikian, anda bisa senang terhadap bulutangkis namun orang disamping anda lebih suka tenis meja. Tetangga anda gemar main golf, namun tetangga sebelahnya lebih suka basket.

Dan dari berbagai macam-macam cabang olahraga yang digemari pastilah ada salah satu yang secara statistik memiliki penggemar yang lebih banyak dibandingkan yang lainnya. Sama ketika setiap orang punya kesukaan terhadap seorang tokoh, namun ternyata ada satu yang dominan kemudian menjadi Presiden.

Dalam dunia olahraga, sepakbola merupakan salah satu cabang paling banyak digemari. Tidak hanya di Indonesia, hampir di seluruh penjuru bumi ini menyukai permainan yang dimainkan oleh 22 orang ini.

Alasan itu mungkin bisa menjadi salah satu jawaban kenapa Irfan Bachdim atau Gonzales lebih dikenal dibandingkan Sarce Aronggear.

Itu sebabnya tidak salah jika ternyata anda sendiri sebenarnya tidak mengenal Sarce Aronggear sebelum membaca tulisan ini. Mungkin saja anda seperti saya yang sebenarnya tidak menggemari olahraga dayung, sehingga tidak terlalu memperhatikan atlet-atlet dari cabang olahraga itu. Kita memang hanya akan mengenal dan secara intens mengikuti perkembangan informasi dari olahraga yang kita senangi saja, olahraga lain biasanya tak terlalu dalam kita gali informasinya, biasanya hanya untuk menambah atau memperlebar wawasan saja.

Namun jika anda-anda ternyata menggemari olahraga yang tidak populer, tidak banyak penggemarnya atau kurang menarik perhatian banyak orang, anda tak perlu khawatir, anda sejatinya masih mempunyai tempat.

Beruntunglah dunia olahraga itu bukan dunia politik yang menyembah-nyembah demokrasi. Olahraga minoritas penggemar masih diijinkan untuk bernafas. Tidak ada larangan untuk tetap ada dalam kehidupan.

Anda mungkin atlet karambol yang sedikit penggemarnya, tapi jangan risau akan kegemaran anda itu. Saya yakin KONI (Komite Olahraga nasional Indonesia) sang pemegang kekuasaan atas olahraga negara ini tidak akan melarang anda untuk bermain karambol. Mungkin di KONI tidak ada bagian yang mengurusi karambol atau tidak ada dana untuk membantu anda dalam permainan ini, namun sangat tidak mungkin KONI akan mengharamkan karambol.

KONI dalam “mengatur” olahraga negeri ini memang tidak boleh menggunakan prinsip-prinsip demokrasi. KONI milik negara yang fungsinya melindungi seluruh warga negara, baik yang mayoritas atau minoritas. KONI dalam “melayani” wajib hukumnya untuk adil tanpa harus memperhatikan apakah olahraga itu “olahraga mayoritas” atau “olahraga minoritas”.

Negara itu fungsinya melayani, memperhatikan, melindungi seluruh warga bangsa. Pejabat negara itu fungsinya melayani tanpa ada diskriminasi. Mayoritas ataupun minoritas posisinya sejajar dimata negara dan pejabat negara.

Banyak-banyakan pendukung hanya ada saat proses pemilu. Ketika sudah terpilih oleh suara mayoritas dan merubah diri jadi Pejabat Negara, secara otomatis tidak ada lagi dikotomi mayoritas minoritas, yang ada adalah rakyat.

-----

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada kerja keras Firman Utina dan kawan-kawan, saya harus mengungkapkan bahwa apa yang telah anda raih saat ini belum apa-apa. Juara pun belum. Kalupun juara, masih kelas ASEAN. Sementara Sarce Aronggear dan teman-temannya prestasinya Asia. Saya ulang, ASIA.

Wajar jika sebagian warga bangsa ini sedang ber-euforia atas kemenangan-kemenangan Tim Garuda, karena memang sebagian besar dari mereka menggemari sepakbola. Hak setiap orang untuk senang, untuk bergembira untuk kegirangan karena apa yang mereka senangi akan mengukir prestasi.

Saya boleh senang jika Gonzales bikin goal meskipun di sisi lain saya cuek terhadap prestasi Sarce Aronggear. Karena saya ini penggemar sepak bola bukan penggemar olahraga dayung. Dan karena saya ini hanya rakyat.

Saya cuma berharap bahwa orang-orang yang saat ini berposisi sebagai bapaknya SELURUH rakyat tidak lebay perhatiannya pada prestasi “seupil” suatu cabang olahraga. Hanya karena banyak pendukungnya kemudian semua orang sedang tersita perhatiannya, lalu para melata politik itu mencoba ikut-ikutan pasang tampangnya. Misalnya : Berlomba-lomba Merasa berjasa atas turunnya harga tiket dan lain-lain (sila lihat berita-berita : ini, ini dan ini).

Politikus memang jagonya memanfaatkan segala kemungkinan. Saya cuma tidak menduga jika mereka begitu tega memperkosa sesuatu belum lahir (baca : belum juara). Oh ya saya lupa, mereka tidak pernah memikirkan prestasinya, yang mereka perhatikan adalah jumlah orang yang melihatnya. []

-----

Sumber Gambar : di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun