Mohon tunggu...
Lazione Budy Poncowirejo
Lazione Budy Poncowirejo Mohon Tunggu... -

Saoirse. Lazio. Chelsea. Chess. Music. Movie.\r\n\r\nthe Wolverine!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dora Selanjutnya Kita ke Mana?

22 Agustus 2012   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup ini singkat. Rasanya baru kemarin saya lulus sekolah, sepertinya belum lama saya lulus kuliah. Sekarang sudah bekerja dan berkeluarga. Seperti debu yang ada di bumi ini, masa lalu juga hanyalah peserta mahkluk di antara kehidupan. Saya masih penasaran ketika melihat langit. Di atas sana sebenarnya ada apa? Gugusan Bima Sakti apakah dibatasi? Ataukah tak bertepi sampai nun jauh di sana ada ruang ruang yang tak bernama? Kita tahu bumi tak sendiri, ada rekan dalam antariksa. Jika debu hanyalah setitik massa di bumi ini, dan bumi adalah setitik bola di angkasa. Apakah angkasa juga setitik daerah diantara ruang-ruang yang belum bernama?

Duduk dan diam mengenang masa lalu, apa yang sudah kita perbuat untuk kehidupan. Yang terjauh dari kita ternyata bukanlah angkasa di atas sana, tapi yang paling jauh dari kita adalah masa lalu. Masa yang baru saja lewat tak bisa kita ulang. Suka liat film sci fi? Terminator, Back to the future, Harry Potter and prisoner of Azkaban, Looper, dan banyak lagi film yang mengetengahkan penjelajahan masa lalu dan masa depan. Semua itu hanyalah hasil imajinasi manusia dimana dalam cerita manusia bisa menjelajah waktu Namun adalah sebuah fakta yang harus kita terima, kita tak bisa kembali ke masa lalu dan (belum) tidak bisa ke masa depan.

Di hari libur seperti ini, di mana banyak waktu luang yang ada saya sempat merenung. Apa yang harus kulakukan untuk menghabisi waktu. Karena waktu yang akan kubunuh ini nanti akan jadi masa lalu yang tak bisa kuambil lagi. Setiap langkah yang kita jalani akan jadi penentu nasib kita di masa depan. Saya jadi teringat serial Dora the explorer, ketika Butt selesai membatu Dora menyelesaikan misinya dia bertanya: "selanjutnya kita ke mana Dora?"

Hidup kita memang tak seperti serial Dora, karena kita pasti pernah mengalami pahit dan manisnya konsekuensi langkah. Ya, kita pasti pernah salah langkah. Andai setiap langkah yang kita ambil seperti Dora yang selalu berujar 'Berhasil Berhasil Berhasil'. Tak ada sesal di kemudian hari.

Krw, 220812

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun