Punduhsari, Manyaran, Wonogiri.Â
(11/02/2023) Pemerolehan bahasa adalah proses anak mulai mengenal komunikasi lingkungannya secara verbal. Bahasa pertama yang akan digunakan oleh anak adalah bahasa yang ada di sekitar mereka, terutama bagi seorang ibu. Anak usia 1-3 tahun merupakan tahap emas dalam perkembangan anak dari sisi fisik atau psikisnya.
Psikolinguistik sendiri adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana pemakai suatu bahasa membangun dan memahami kalimat-kalimat bahasa tersebut. Psikolinguistik adalah telaah pemeroleh bahasa dan perilaku berbahasanya, terutama mekanisme psikologis yang bertanggung jawab atas kedua aspek itu. Intinya psikolinguistik adalah ilmu bahasa yang dilihat dari sisi psikologinya atau sebaliknya, psikologi seseorang yang dapat dilihat dari bahasa yang ia gunakan.
Pemerolehan bahasa pada anak sendiri merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatnya sisi motorik pada anak. Peran orang tua terutama seorang ibu menjadi kerangka utama dalam pemerolehan bahasa pada anak. Bahkan ketika anak masih di dalam kandungan sang ibu, sebisa mungkin seorang ibu harus mengajaknya berbiacara layaknya kepada orang lain atau yang lebih dewasa.Â
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Lazimatu Masruroh sebagai mahasiswa yang berkosentrasi pada bidang linguistik di program studi Sastra Indonesia mengajak ibu-ibu posyandu Lingkungan Blimbing, Kelurahan Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri untuk mengenal lebiih jauh mengenai pemerolehan bahasa pada anak.Â
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Januari 2023 di rumah Pak Bayan Karyono ini berisi penyuluhan mengenai bagaimana pentingnya pemerolehan bahasa pada anak. Dari mulai membahas mengenai beberapa gangguan bicara pada anak dan tips bagi orang tua untuk menstimulasi bahasa pada anak dengan baik. Hal ini bertujuan agar para orang tua mengerti bagaimana pentingnya pemerolehan bahasa pada anak karena berhubungan erat dengan sisi motorik anak juga untuk masa kedepannya.Â
Tak cukup di sini, edukasi mengenai pemerolehan bahasa pada anak ini sendiri juga dilakukan dengan membagikan materi yang disampaikan dalam bentuk poster. Hal ini bertujuan agar tips dan materi yang telah di sampaikan tetap bisa di baca ulang oleh ibu-ibu posyandu maupun bagi mereka yang tidak menghadiri acara.Â
Kegiatan yang dilakukan cukup mendapat respons yang baik dari ibu-ibu posyandu yang datang. Setelah penyampaian materi juga ada beberapa pertanyaan atau pernyataan yang di sampaikan ibu-ibu posyandu mengenai bahasa pada anak mereka. Lalu setelah kegiatan selesai, selanjutnya adalah pembagian susu bagi anak-anak yang datang. Pembagian susu ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menebak warna baju yang mereka gunakan. Hal ini dilakukan untuk upaya pencegahan stunting.Â
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran tersendiri mengenai pemerolehan bahasa pada anak yang meruapakan suatu hal penting untuk meningkatkan sisi motorik anak. Terutama bagi orang tua yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak itu sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H