"Di Terate ini kalok masalah sampah sudah dikatakan akut juga ya, sudah apa namanya memang bisa dikatakan titik kulminasinya (masalah) gitu ya." Pungkas Irfan. Lebih lanjut ia mengatakan kondisi tersebut dikarenakan kebiasaan/habit masyarakat yang belum terbangun sehingga dirinya berharap adanya program Desa Harapan membuat masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat H Ihsanul Agam (54) merasa bangga dengan adanya program Desa Harapan di desanya.
"Saya merasa bangga dengan adanya Desa Harapan ini harapan kami mudah mudahan apa yang diharapkan oleh warga kami ada jalan yang terbaik." Ujar pria yang akrab disapa Haji Agam. Dirinya juga mengakui adanya kontribusi PT SGPJB yang telah diberikan untuk warga Desa Terate.
"SGPJB Peduli terhadap wilayah kami karena bukan kali ini saja setiap tahun misalnya ada kurban, pada waktu covid juga memberikan sumbangsih kepada warga disini." Kata Haji Agam. Dirinya lantas berharap agar kerjasama PT SGPJB dan LAZ Harfa terus terjalin dengan baik dan semakin membawa kebermanfaat.
Sebagai informasi program Desa Harapan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun dengan menempatkan satu orang pendamping desa profesional di Desa Terate yang telah disiapkan oleh pihak LAZ Harfa sebagai pelaksanaan program.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H