Mohon tunggu...
LAZ Harfa
LAZ Harfa Mohon Tunggu... Freelancer - Saling Menguatkan

LAZ Harapan Dhuafa merupakan Lembaga Non Profit yang berkonsentrasi pada pemberdayaan kaum dhuafa sejak tahun 2004. Melalui pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, dan Dana Sosial lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rayakan HUT BPKP Ke-38 dengan Khitanan Masal

25 Mei 2021   13:58 Diperbarui: 25 Mei 2021   14:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Banten menjalin kemitraan bersama dalam gelaran acara Khitanan Masal untuk Anak Dhufa sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BPKP Ke 38 tahun dengan tema BPKP Banten Peduli. Bertempat di Klinik Harfa Medika BSMI, Link Tembong, Pabuaran, Cipocok Jaya Kota Serang Banten, senin (24/5/2021).

Kordinator Pengawas Bidang IPP BPKP Perwakilan Provinsi Banten, Mujiyanto (54) menjelaskan kegiatan tersebut bagian dari peringatan HUT BPKB Ke 38 Tahun dengan harapan BPKP turut perduli kepada masyarakat, melalaui kerjasama LAZ Harfa pihakanya telah menggelar berbagai agenda dalam perayaan HUT BPKP ke 38 tahun dengan agenda akhir berupa Khitanan Masal untuk Anak Dhuafa.

"Kegiatan ini bukan hanya kegiatan yang satu-satunya dilakukan oleh BPKP terutama berkaitan dengan kiprahnya dilingkungan paling tidak yaitu: Bingkisan Ramadhan untuk THL, Bingkisan Pahlawan Keluarga Dhuafa, Bantuan Pakaian Layak Pakai, Buka Puasa Bersama Masyarakat dan Khitanan Masal untuk Anak Dhuafa." Jelas Mujiyanto.

Direktur Program dan Kemitraan LAZ Harfa, Mamak Jamaksari mengatakan pihaknya sebagai pelaksana dalam acara khitanan masal tersebut menjelaksan peserta khitanan masal sebanyak 40 orang anak berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten dan dari berbagai latar belakang keluarga, mulai dari anak yatim, dhuafa hingga non muslim.

"Acara ini diikuti oleh 40 orang anak ada yang yatim ada yang dhuafa bahkan ada yang non muslim pun ikut di acara ini." Tutur Mamak.

Mamak juga menjelaskan adanya tantangan penyelenggaraan kegiatan khitanan masal di tengah pademi COVID 19, pihaknya berupaya mengatasi dengan tetap menggunakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, mulai dari perizinan, pelaksanaan protokol kesehatan hingga pengaturan waktu kedatangan peserta diharapkan dapat mencegahan penularan covid 19.

"Karena dilaksanakan di masa pademi COVID tentu perlu mempersiapkan secara matang diantaranya kita mengurus perizinan-perizinan petugas COVID Polsek dan Danramil, pihak desa dan masyarakat setempat. Meskipun jumlah masa yang kita undang cukup banyak hampir 100 orang dengan 40 anak tersebut tapi kita bagi menjadi 3 sesi untuk memecah kerumuanan sehingga pas pelaksanaan tidak terjadi penumpukan atau kerumuman yang berpotensi untuk menularkan penyakit covid 19 sehingga tepat pada pukul 11 acara sudah selesai dengan lancar, dengan sukses." Tutur Mamak.

Berbagai cerita turut mewarnai acara khitanan masal, terutama para orang tua yang mendampingi anaknya. Kondisi anak yang berbeda beda tak jarang dalam prosesi khitan terdengan jeritan tangis namun tak sedikit anak yang tidak menangis. Sepertihalnya Anhari (41) mendapingi putranya Ainurrohman (5), meskipun diusia anaknya yang masih tergolong kecil, dalam pelaksanaan khitan Ainur tetap tenang, menurut Anhari keinginan khitan justru datang dari anaknya sendiri.

"Gak ada rasa khawatir malah saya seneng anak sendiri minta di sunat sendiri gak rewel, malah saya seneng. Insya Allah mudah-mudahan jadi penerus bapaknya tapi jangan penerus rongsokan dek hehe," Anhari melanjutkan ia berharap anaknya menjadi seorang polisi "jadi cita-citanya mau jadi polisi".

Berbeda halnya dengan Cahyati (24), ia menhantarkan anak pertamanya Rian Pratama (5), Cahyati sebagai ibu sempat merasa khawatir terlebih ia mengatakan anaknya menangis saat dikhitan.

"Seneng sekali saya sudah bisa nyunat anak. Tadi (anak) rewel sedikit pas lagi disuntik pasa udah disunat udah diem, khawatir lah sedikit namanya orangtua tau anak ngamuk gitu." Tutur Cahyati kepada awak media. Ia juga mengatakan akan melaksanakan tasyakuran khitanan anaknya. " Mau selametan sunat kecil-kecilan dirumah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun