Ingatlah akan janjimu dan berusaha menepatinya
Pagi itu telponku berdering mengingatkanku untuk datang
Ingatanku pun dalam diri terus mengusik supaya aku harus pergi.
Niat kaki mencoba untuk melangka,Â
namun jalanku tersendat oleh situasiku sendiri.
Menunggu menjadi bebanku,Â
oleh waktu yang terus berjalan tak mau mengerti keadaanku.
Hingga dalam kejenuhanku,Â
ku terlelah dan bermimpi bagai ungkapan bangun dan pergi.
Panasnya mentari telah memberi petunjuk pada ubun-ubunku,Â
seakan memberi suatu isyarat aku sudah terlambat.