Mohon tunggu...
Layyna Aynalyakin
Layyna Aynalyakin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1

Seorang mahasiswa S1 Pariwisata di Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Situ Gede Tasikmalaya

10 Desember 2023   08:52 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:58 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Situ Gede oleh kerabat penulis

Di balik keindahan Situ Gede serta kisah di balik sebuah makam, ternyata ada satu lagi kisah yang hampir tidak pernah diungkap, yakni kisah tentang sebuah kampung yang hilang. Pada masa silam, kampung yang hilang ini diberi nama Lembur Sinjang Moyang. Letak persis di mana kampung ini berada telah dirahasiakan secara turun-temurun. Kerahasiaan ini berkaitan erat dengan cerita para koruptor di zaman kerajaan.

Menurut penelusuran cerita para leluhur, nama Lembur Sinjang Moyang ada setelah kejadian besar, yakni peristiwa tahun 1501 Masehi. Di kala subuh, datang pasukan Kerajaan Galuh dalam jumlah besar yang dibantu kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Pasukan ini membantai seisi kampung, tetapi hanya menyisakan kaum hawa dan anak-anak. Kala itu, Lembur Sinjang Moyang sudah dicurigai sebagai tempat yang sering dipakai oleh para koruptor untuk bersembunyi. 

Setiap bangsawan kerajaan yang mengambil hak-hak yang bukan miliknya, di mana pun dan siapa pun, mereka pasti akan lari ke Lembur Sinjang Moyang. Mereka akan membuat identitas baru dan berbaur dengan penduduk asli di sana. Prajurit Kerajaan Galuh memerlukan waktu untuk mengawasi keberadaan dan pergerakan para koruptor yang bersembunyi. Setelah diselidiki, mereka memutuskan untuk turut serta menghabisi penduduk asli Lembur Sinjang Moyang sebab mereka membantu menyembunyikan para koruptor sekaligus mendapat jatah bagian dari hasil kejahatan mereka. Disebutkan bila emas, intan, dan berlian melimpah ruah di kampung ini, tetapi sebagai bentuk kejahatan.

Sinjang Moyang sendiri memiliki arti 'penutup leluhur', sehingga oleh para leluhur penerus, kisah ini ditutup rapat-rapat sebab diyakini sebagai aib memalukan. Mereka mengharapkan kisah koruptor tersebut berhenti sampai di sana. Mereka mewanti-wanti agar kisahnya tidak menyebar sembarangan dan menjadi kisah turun-temurun saja. Maka tak heran bila kisah mengenai kampung ini menjadi hilang, sebab memang sengaja ditutup-tutupi.

Asal-usul sejarah mengenai Situ Gede memang tidak ada catatan resmi. Kisah yang beredar merupakan cerita dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh masyarakat sekitar secara turun-temurun. Di sinilah peran masyarakat sekitar sangat penting guna membantu masyarakat umum mengetahui sejarah yang berkaitan dengan Situ Gede.

Terlepas dari kisah-kisah tersebut, Situ Gede Tasikmalaya layak untuk dijadikan tempat berwisata melepas penat. Danaunya yang membentang luas dan dihiasi pepohonan hijau membuat suasana di sekitarnya menjadi sejuk. Wisatawan dapat duduk bersantai di gazebo yang tersedia sembari menikmati panorama alam yang tersaji di depan mata. Bila ingin mengelilingi danau, wisatawan dapat menyewa perahu seharga Rp10.000,- saja per orang. Selain itu, kegiatan berkemah pun dapat dilakukan di Situ Gede. Pada dasarnya Situ Gede merupakan tempat yang pas untuk rekreasi wisata alam bersama teman maupun keluarga.

Potret ibu penulis bersama teman-temannya di Situ Gede
Potret ibu penulis bersama teman-temannya di Situ Gede

Referensi:

Putra, A. W. (2017). Transformasi Bentuk Sastra Lisan Sebagai Model Pelestarian dan Pewarisan Cerita Rakyat Situ Gede dan Prabu Ardilaya. BAHASA XI, 7.

Native Indonesia. Situ Gede, Keindahan Danau di Priangan Timur. Diakses pada 1 Oktober 2023, dari https://www.nativeindonesia.com/situ-gede.

Anonim. (2008). Penyusunan Master Plan Situ Gede Kota Tasikmalaya. Laporan Draft Akhir Badan Perencanaan Daerah. Tasikmalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun