Mohon tunggu...
Laela Suci Kurniawati
Laela Suci Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi Mahasiswa, Program Studi Hubungan Internasional.

Saya seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Jember yang sedang menempuh pendidikan S1. Saya senang melakukan berbagai hal menarik, seperti melukis. Beragam topik konten yang akan saya bahas dalam blog ini, yang mana nantinya dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Dasar Teori Merkantilisme

7 Maret 2024   16:20 Diperbarui: 7 Maret 2024   16:36 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun, dampak negatifnya juga signifikan. Kebijakan proteksionisme yang dianjurkan oleh merkantilisme dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan membatasi persaingan dan inovasi. Tarif dan hambatan perdagangan lainnya dapat menyebabkan pasar menjadi kurang efisien, karena barang-barang yang lebih murah atau lebih baik kualitasnya dari luar negeri dihambat masuk ke pasar dalam negeri.

Selain itu, fokus pada akumulasi logam mulia dapat menyebabkan kelangkaan uang tunai di dalam negeri dan mengakibatkan ketidakstabilan moneter. Pemikiran bahwa kekayaan negara hanya diukur dari cadangan emas dan perak juga tidak memperhitungkan faktor produktivitas ekonomi dan pertumbuhan nyata.

Dalam perspektif modern, teori merkantilisme dianggap sebagai pandangan yang terbatas dan kurang relevan. Pengalaman sejarah telah menunjukkan bahwa pendekatan ekonomi yang lebih terbuka dan berfokus pada pertumbuhan serta efisiensi jangka panjang cenderung memberikan manfaat yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara.

Kesimpulannya, merkantilisme merupakan pendekatan historis terhadap ekonomi politik internasional yang memprioritaskan kekuasaan negara melalui regulasi ekonomi dan tindakan proteksionis yang bertujuan untuk meningkatkan kekayaan dan pengaruh nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun