Mobil nasional pernah muncul di era lalu yang saat ini hanya meninggalkan nama. Dalam sebuah perencanaan hal kritis yang penting diperhatikan adalah prospek di masa yang akan datang. Rencana menghidupkan kembali mobil nasional adalah cita-cita yang mulia tapi berat, ditengah membanjirnya mobil luar negeri. Bagaimanakah prospek mobnas ala Proton jika dibandingkan dengan Mobil Listrik Made in Indonesia? Mari kita tengok lebih jauh.
Cadangan minyak dunia merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan jika ingin mulai memproduksi mobil berbahan bakar minyak mengingat cadangan minyak dunia yang terus berkurang dan tidak dapat diperbaharui, terlebih mobnas baru sekarang diwacanakan.
Pasar mobil di Indonesia sudah penuh sesak oleh mobil luar negeri terutama asal Jepang, mempunyai mobil nasional memang suatu yang membanggakan, tetapi mobil nasional butuh kelangsungan hidup ekonomis yang akan mati jika tidak di beli.
Dilain sisi karya anak dalam negeri sedang berusaha menunjukkan bahwa karyanya mampu menjadi opsi dan solusi. Per 1997-2005 LIPI membuat beberapa mobil listrik untuk fungsi khusus yang diberi nama Marlip. Di 2009, LIPI menghasilkan satu mobil hasil konversi dari mobil berbahan bakar minyak menjadi mobil bertenaga listrik dalam wujud Toyota Kijang lawas.
Lanjut pada 2010, LIPI membuat prototipe konsep mobil listrik sport SKEV 1 dan SV-1. Akhir 2011, LIPI berhasil membuat prototipe mobil bus listrik angkutan penumpang.
Pada 2012 hingga 2013 LIPI menghasilkan tiga prototipe riset, yaitu mobil bus listrik tipe eksekutif, sedan listrik, dan mobil hybrid generasi 2. Prototipe riset LIPI ini diberi nama Hevina (Hybrid and Electric Vehicle Indonesia).
Mengetahui kapasitas Indonesia di bidang mobil listrik lebih kuat alangkah baiknya ini dijadikan opsi utama dalam upaya menjadikan Indonesia yang mandiri. Mobil listrik merupakan mobil masa kini bahkan mobil masa depan, yang bisa terus dikembangkan dan di inovasikan. Selain itu dengan lebih memilih opsi mobil listrik Indonesia akan memulai start yang tidak jauh beda dengan negara-negara produsen otomotif di dunia lainnya. Bandingkan jika Indonesia baru berencana mempunyai mobil nasional? Berapa abad Indonesia kalah start dengan negara-negara otomotif dunia?. Tentu anda tau jawabannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H