Peserta didik merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan individu lain untuk membantu mereka dalam berkembang menjadi manusia yang seutuhnya. Karena dalam lingkungan sosial akan terjadi interaksi antar individu dengan orang lain yang dari sini lah maka akan mempengaruhi tingkah laku dan membentuk kepribadian inividu tersebut. Pengaruh lingkungan sosial memiliki konsekuensi yang baik dan buruk tergantung pada keadaan lingkungan sosial di mana individu itu hidup (Gunadi, 2017). Untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar, konteks sosial atau komunal merupakan salah satu komponen pendukungnya. Peserta didik akan mendapatkan hasil belajar yang lebih besar dan menikmati proses belajar jika dia berada di lingkungan yang tepat. Semua nilai serta pelajaran tersebut didapat dan dimaknai dari lingkungan sosial itu sendiri seperti keluarga, sekolah, dan pertemanan.
Perkembangan sosial merupakan kemampuan individu berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial, untuk menjadi individu yang mampu bermasyarakat di mana dalam hal ini terdapat 3 prosesnya yakni belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, serta mengembangkan sikap sosial. Dari pernyataan ini maka peserta didik dituntut untuk mengikuti nilai-nilai sosial yang terdapat dalam lingkungannya. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, peserta didik akan memperhatikan proses sosial yang terjadi di lingkungannya.
Jika dilihat dari teori psikososial yang di cetuskan oleh Erik Erikson yang menyatakan bahwa setiap tahap perkembangan psikososial menawarkan potensi kemajuan dan kemunduran. Potensi kemajuan ini timbul ketika peserta didik sudah mampu mempengaruhi perkembangan dirinya secara keseluruhan, dan dikatakan kemunduran ketika peserta didik tidak dapat mengelola perkembangan dirinya dengan baik yang menyebabkan kurang optimalnya perkembangan peserta didik. Maka keberhasilan perkembangan sosial ini dapat dipengaruhi dari bagaimana lingkungan peserta didik tersebut. Misalnya ketika di lingkungan sosial pertemanannya, dia memiliki teman-teman yang sikapnya itu cenderung ke arah negatif, maka jika dia tidak bisa membatasi dirinya dan keluar dari lingkungan itu perlahan-lahan ia akan terpengaruh oleh sifat-sifat negatif mereka dan itu akan mencerminkan sikap dia bagaimana dia bersikap dan berperilaku di lingkungan masyarakatnya nanti. Bukan hanya pengaruh dari lingkungan sosial pertemanan saja namun keluarga, sekolah itu juga memiliki andil dalam perkembangan sosial peserta didik.
