Mohon tunggu...
Layas Fatonah
Layas Fatonah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

life is choice

Selanjutnya

Tutup

Money

Usulan DPR RI kepada BI untuk Mencetak Uang Sebesar 600 Triliun

12 Mei 2020   12:28 Diperbarui: 12 Mei 2020   12:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebuah Berita Mengejutkan Yang Mana DPR RI Mengusulkan Kepada Bank Indonesia Untuk Mencetak Uang sebesar 600 T Demi Menambal Defisit Akibat Wabah Covid-19.

Memang ekonomi kita sedang dilanda krisis akibat pandemic Covid-19 ini. Namun pencetakan Uang bukanlah Solutif bagi permasalahan tersebut. Apabila pencetakan uang dalam jumlah besar dan melebihi kebutuhan malah membuat inflasi meroket.

Jika kita belajar dari negara-negara yang pernah mengalami krisis ekonomi dan mengambil jalan solusi dengan pencetakan uang secara besar-besaran seperti di hungaria. Hungaria adalah salah satu negara yang kalah dalam perang dunia pertama, bagi negara yang kalah perang pasti keadaan ekonominya lumpuh dan anggaran negara juga deficit. 

Dan hungaria mengambil solusi dari permasalahannya dengan mencetak uang secara besar-besaran untuk dibagikan kepada bank-bank, perusahaan bahkan masyarakatnya. 

Dahulu mata uang hungaria sebelum pengo adalah kronen, 1 USD = 5 kronen. Setelah terjadi pencetakan uang secara besar besaran 1 USD = 70.000 kronen. Alhasil dari pencetakan uang secara besar-besaran adalah inflasi yang menjelejit secara tinggi.

Jadi pencetakan uang secara besar-besaran bukan menjadi solusi, jika terjadi percetakan uang secara besar-besaran itu malah merupakan sebuah bencana ekonomi. 

Ketika jumlah uang yang beredar lebih banyak , dalam artian masyarakat lebih banyak memegang uang, daya beli masyarakat itu akan banyak dan masyarakat akan cenderung lebih konsumtif. Akibatnya adalah permintaan terhadap barang dan jasa meningkat secara drastis namun jumlah ketersedian barang dan jasa sama sehingga menyebabkan kenaikan harga (inflasi) terhadap barang ataupun jasa tersebut.

Fenomena inflasi bisa kita lihat ketika lebaran akan tiba, biasanya menjelang lebaran masyarakat akan memegang uang lebih banyak ,factornya karna mendapatkan THR, masyarakat akan lebih mampu membeli barang dan jasa sehingga lebih konsumtif. Dan hasilnya adalah harga barang terutama barang-barang pokok dan pakaian menjadi naik karena jumlah permintaannya yang banyak.

 Kita bisa melihat data inflasi yang sering memuncak ketika masa masa lebaran. Hal tersebut juga akan terjadi apabila pemerintah membuat kebijakan pencetakan uang secara besar-besaran. 

Coba kamu bayangin THR saja sudah membuat inflasi naik karena jumlah eksa gaji yang meningkat dalam satu bulan saja, apalagi jika pemerintah membuat kebijakan pencetakan uang sebesar-besarnya, yang ada membuat kenaikan harga tidak terbendung dan mata uang kita menjadi tidak berharga dan tidak bernilai lagi. Meskipun mempunyai banyak uang secara nominal tapi nilai uang tersebut semakin turun dan harga barang dan jasa menaik secara fantastis. Jadi usulan DPR  itu bukanlah hal yang solutif bagi permasalahan yang dihadapi sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun