Cerita dimulai pada sebuah kerajaan dimana terdapat seorang prajurit bayaran yang sedang melawan kerajaan lain. Prajurit tersebut bernama Guts, ia adalah seorang pejuang yang sangat hebat dan penuh amarah. Hingga pada saat bertarung ia bertemu dengan prajurit lain yang jauh lebih tangguh dari dia. Dia bernama Griffith, ia adalah seseorang yang cerdas dan perfeksionis.Â
   Ketika Guts bertarung melawan Griffith, Guts kalah telak karena dikendalikan oleh amarah. Saat Guts menyuruh agar Griffith membunuhnya, Griffith menolak dan memilih menjadikan Guts sebagai bawahan dan sahabatnya. Selang berlalunya waktu, Guts diberi suatu ajaran dari Griffith : " Guts, jika kamu bertarung dengan penuh amarah, maka kamu tidak akan bisa menang melawan musuh yang lebih hebat darimu. " Kemudian Guts menerima perkataan Griffith dan menjadikan Griffith sebagai seorang panutan. Hingga saat Griffith berbicara dengan raja dari Kerajaannya, Griffith menjadi kasihan dengan guts. Begini kata Griffith : " Aku hanya menganggap orang yang mengejar mimpinya dan tidak menjadikan orang lain sebagai panutan adalah orang yang bisa kuanggap sahabat. "
    Guts yang tidak sengaja mendengar perkataan Griffith itu pun menjadi sadar dan berkata : "Jikalau memang dia tidak menganggap ku sebagai sebuah patokan, maka aku harus mencari mimpi ku sendiri. " Guts pun bersiap-siap untuk pergi dari Griffith. Namun Griffith yang telah menganggap Guts sebagai saudaranya pun menolak keputusan Guts. Guts yang tetap berpegang teguh pada pendirian nya pun pergi dari Griffith. Griffith yang telah ter-butakan oleh emosi pun menyuruh anak buah pasukannya untuk membunuh Guts. Ditengah perjalanan, Guts tiba-tiba diserang oleh anak buah Griffith. Namun Guts yang telah mengendalikan emosi nya bisa membunuh semua pasukannya dan tersisa satu orang. Guts pun bertanya sambil terluka : "Siapakah yang telah menyuruh kalian untuk menghabisiku? " Prajurit itupun menjawab : "Griffith tuan, dia lah yang telah menyuruh kami untuk menghabisi kamu. " Guts pun yang tak bisa menahan emosi nya akhirnya memotong satu tangan Prajurit tersebut dan menyuruh nya menyampaikan pesan untuk Griffith : "Bersiap-siap lah karena ksatria berjubah hitam akan datang membalaskan dendamnya. "Â
   Semenjak saat itu Guts selalu menggunakan jubah hitam dan memburu Griffith di seluruh penjuru negeri untuk membunuh nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H