Mohon tunggu...
Lawliether
Lawliether Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Belajar dan suka filsafat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan dan Pengkhianatan

19 November 2024   06:53 Diperbarui: 19 November 2024   06:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Cerita dimulai pada sebuah kerajaan dimana terdapat seorang prajurit bayaran yang sedang melawan kerajaan lain. Prajurit tersebut bernama Guts, ia adalah seorang pejuang yang sangat hebat dan penuh amarah. Hingga pada saat bertarung ia bertemu dengan prajurit lain yang jauh lebih tangguh dari dia. Dia bernama Griffith, ia adalah seseorang yang cerdas dan perfeksionis. 

      Ketika Guts bertarung melawan Griffith, Guts kalah telak karena dikendalikan oleh amarah. Saat Guts menyuruh agar Griffith membunuhnya, Griffith menolak dan memilih menjadikan Guts sebagai bawahan dan sahabatnya. Selang berlalunya waktu, Guts diberi suatu ajaran dari Griffith : " Guts, jika kamu bertarung dengan penuh amarah, maka kamu tidak akan bisa menang melawan musuh yang lebih hebat darimu. " Kemudian Guts menerima perkataan Griffith dan menjadikan Griffith sebagai seorang panutan. Hingga saat Griffith berbicara dengan raja dari Kerajaannya, Griffith menjadi kasihan dengan guts. Begini kata Griffith : " Aku hanya menganggap orang yang mengejar mimpinya dan tidak menjadikan orang lain sebagai panutan adalah orang yang bisa kuanggap sahabat. "

       Guts yang tidak sengaja mendengar perkataan Griffith itu pun menjadi sadar dan berkata : "Jikalau memang dia tidak menganggap ku sebagai sebuah patokan, maka aku harus mencari mimpi ku sendiri. " Guts pun bersiap-siap untuk pergi dari Griffith. Namun Griffith yang telah menganggap Guts sebagai saudaranya pun menolak keputusan Guts. Guts yang tetap berpegang teguh pada pendirian nya pun pergi dari Griffith. Griffith yang telah ter-butakan oleh emosi pun menyuruh anak buah pasukannya untuk membunuh Guts. Ditengah perjalanan, Guts tiba-tiba diserang oleh anak buah Griffith. Namun Guts yang telah mengendalikan emosi nya bisa membunuh semua pasukannya dan tersisa satu orang. Guts pun bertanya sambil terluka : "Siapakah yang telah menyuruh kalian untuk menghabisiku? " Prajurit itupun menjawab : "Griffith tuan, dia lah yang telah menyuruh kami untuk menghabisi kamu. " Guts pun yang tak bisa menahan emosi nya akhirnya memotong satu tangan Prajurit tersebut dan menyuruh nya menyampaikan pesan untuk Griffith : "Bersiap-siap lah karena ksatria berjubah hitam akan datang membalaskan dendamnya. " 

      Semenjak saat itu Guts selalu menggunakan jubah hitam dan memburu Griffith di seluruh penjuru negeri untuk membunuh nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun