Kenapa kemudian aku ingin berceloteh tentang panorama alam Indonesia ?. Kenapa kemudian teringat akan gunung batur,danau bratan,prambanan, dan pujananting dengan to balonya.
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/20/fb-img-1521542763368-5ab0e85116835f7f3951fb52.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/20/fb-img-1521542715003-5ab0e844cbe52335fe0f2b63.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/20/fb-img-1521542823564-5ab0e71bbde5752735680e72.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/20/fb-img-1521542809292-5ab0e789bde5755287053a93.jpg?t=o&v=770)
Di sisi lain aku perlu kesejahteraan.
Adakah cara lain ? Sebuah tanya kutitipkan pada deru angin Jempulu menjelang senja.
Dari gunung ke gunung pemandangan tampak indah. Waktu bergulir. Entah, umur pengabdian tertakdirkan di gunung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI