Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sopir yang Terbiasa Mencuri di Jalanan

17 Maret 2018   16:58 Diperbarui: 17 Maret 2018   17:09 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada pun orang yang mengingkan terjadinya sebuah kecelakaan. Entah kecelakaan kerja atau kecelakaan berlalu lintas. Kecuali mungkin orang yang berusaha bunuh diri.

Terjadinya sebuah kecelakan kerja dan berlalu lintas banyak penyebabnya. Bisa saja karna kelalain kerja,kelalain pengemudi atau pengendara. Kita fokus saja pada kecelakaan berlalu lintas karena korbannya setiap tahun selalu meningkat seiring bertambahnya volume kendaraan roda 2 roda 3 maupun roda 4.

Setiap pengemudi dan pengendara menginginkan sebuah kenyamanan dan keselamatan. Maka itu di dalam memacu kendaraan di jalan perlunya mematuhi rambu lalu lintas. Kesalahan sedikit saja bisa mengancam keselamatan pengemudi dan pengendara lain. Misalnya lalai menyalakan lampu zein ketika berbelok. Contoh kedua mencuri hak pengguna jalan lain. Maksudnya terkadang ada pengemudi dan pengendara mengambil badan jalan yang merupakan hak pengemudi lain.

Akibatnya sering terjadi tabrakan. Terkadang penilaian saya selama ini cukup banyak pengemudi dan pengendara yang seperti ini. Hanya karena sayang pada kendaraan tak mau melewati jalanan rusak pada jalurnya dan kemudian mengambil jalur jalanan hak pengemudi atau pengendara lain. Sangat riskan ketika terjadi di sebuah tikungan.

 Pengendara lain dari depan tak bisa melihat pengemudi yang mengambil jalur hak dari pengendara dari jalur berlawanan. Terlebih ketika pengendara jalur berlawanan itu memacu dengan kencang dengan asumsi bahwa dia tetap pada jalur haknya. Tak melanggar aturan.

Namun ternyata sering ada pengemudi lebih menyayangi bodi mobilnya melewati jalanan rusak ketimbang memperdulikan nyawa dan keselamatan pengendara lain.Dengan banting stir memilih jalan mulus namun mencuri jalur yang bukan haknya.

Maka kecelakaan pun biasa tak terelakkan. Kalau pun kedua kendaraan tak "berciuman" biasa pengendara lain akan terjatuh karna persangkaan dia melaju kencang pada jalanan yang menjadi haknya. Terkaget dan mengerem mendadak sampai harus jungkir balik bersama kendaraannya. Syukur kalau tak cidera. Lha kalau nyawa menghilang akibat ulah sopir type begini ? Apa bisa membeli nyawa dan menanggung beban anak istrinya ?

Buat para sopir dan pengendara yang suka "mencuri" sadarlah dan ubah pola pikir. Bahwa ternyata keselamatan orang lain lebih penting dari pada body kaleng mobil anda.Buatlah pembiasaan di manapun anda mengemudi perhatikan keselamatan orang lain. Kendaraan bisa dibeli atau diperbaiki kalau rusak namun nyawa tak akan bisa dibeli seberapa pun kayanya anda.

Terima kasih telah memberikan ujian kesabaran ini. Pesanku jangan jadi pencuri di jalan raya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun