Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Penggugat Tuhan itu?

26 Februari 2018   22:24 Diperbarui: 26 Februari 2018   22:41 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rodgersthat.org/2015

Pernahkah anda mengugat Tuhan ?. Sekiranya tampa kita sadari dalam keseharian dan interaksi sosial bisa saja hal itu terjadi.Diantara kita manusia terlahirkan dengan bentuk sempurna jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan lain selain manusia.

Dalam melakoni hidup sesama manusia terkadang lupa dan menganggap suatu kekurangan fisik dan kelemahan batiniah adalah sebab kelalain manusia itu sendiri. Contoh sederhana kekurangan fisik sejak lahir semisal anggota badan yang tidak lengkap,maaf semisal tangan buntung,telinga satu,mata juling,kaki bengkok,pendek atau tinggi,dan seabrek kekurangan lainnya.

Padahal mereka yang kurang beruntung lahir dengan bawaan seperti ini,seandainya mungkin disuruh memilih sejak mau dilahirkan mungkin memilih dengan bentuk yang ideal menurut tinjauan mata kita.Permasalahannya ada saudara kita yang sering lupa dan terkadang menganggap kekurangan itu adalah benalu.Dalam interaksi keseharian mereka yang cacad bawaan ini tak dapat melakukan tugas dengan baik karena keterbatasan fisik tadi,maka muncul kata yang menohok.

"Siapa suruh kau begitu,siapa suruh badanmu begitu". Dan jenis kalimat lain bermakna sama.

Disinilah mereka telah menggugat Tuhan.Esensinya manusia terlahir dengan kekurangan fisik adalah kehendak sang pencipta. Bukan kesalahan para penderita cacat bawaan.Berarti mereka yang telah menyalahkan orang memiliki kelemahan ini secara langsung telah menyalahkan Tuhan.Mengugat Tuhan berarti anda mungkin perlu pencerahan dakwah dari orang yang berkompoten. Perlu disadari dibalik kelemahan mereka miliki Tuhan menitipkan kelebihan lain yang mungkin tak dimiliki oleh para penggugat Tuhan ini.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun