Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak SBY Lebih Cerdik Ketimbang Ibu Megawati?

23 September 2016   11:36 Diperbarui: 23 September 2016   11:44 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY-Megawati. Sumber: politik.rmol.com

Sebagian terkejut dengan pencaguban poros Cikeas. Ketika rakyat DKI dan Indonesia menunggu kejutan agar poros Cikeas dengan Demokrat, PKB, PAN dan PPP mengusung pasangan calon yang mengguncang Jakarta serta lawan sebanding calon petahana Ahok-Jarot maka benar-benar terjadi kejutan yang sungguh mengejutkan. Poros Cikeas mengandalkan Augus Harmurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Keduanya figur yang tidak sama sekali disentuh media meski nama Agus pernah mengemuka waktu awal-awal pencaguban DKI.

Poros Cikeas sangat percaya diri bisa memenangkan pemilukada sertentak DKI Jakarta pada tanggal 5 Februari 2017 nantinya. Mereka seakan sebagai sebuah koor mengusung Agus-Murni. Tentu melalui berbagai kalkulasi politik dan keinginan serta selera rakyat Jakarta terhadap calon pemimpinnya yang akan mereka tentukan secara merdeka pada Februari 2017.

Banyak orang kecewa dengan pak SBY. Ada yang cukup keras menilai pencaguban Agus H Yudhoyono sebagai ekspresi kebingungan dan lain sebagainya. Ada yang bilang pak SBY mematikan karier anaknya Agus dalam dunia kemiliteran. Namun ada yang cukup positif menilai pengusungan poros Cikeas kali ini. Saya juga lebih melihat dari sisi positifnya.

Pak SBY mau mempersiapkan Agus H Yudhoyono sebagai capres dari partai Demokrat dan koalisi pada tahun 2019 yang akan datang. Untuk itu, pak SBY dan mitra koalisi setianya, mematangkan Agus pada perhelatan pemilkada DKI Jakarta kali ini. Mas Agus ditempa di Jakarta sehingga ia mampu melangkah lebih jauh sebagai pemimpin nasional nantinya. Perhitungan politik apabila pasangan Agus-Murni kalah misalnya maka Agus sudah belajar banyak dan banyak mengalami asam-garam perpolitikan Indonesia. Apabila keduanya menang di DKI maka langkah Agus menuju RI 1 akan semakin mulus dan lancar bagai meloncat di jalan tol kepemimpinan nasional.

Melihat ini, saya berkesimpulan bahwa pak SBY lebih cerdik ketimbang Ibu Megawati. Ibu Megawati dengan kenegarawannya lebih memilih kader yang berkualitas tanpa melihat garis darah dengannya namun lebih memilih garis ideologis yang diperjuangkan bersama untuk membumikan empat (4) pilar kebangsaan di NKR ini. Ibu Megawati memilih untuk memprioritaskan Indonesia secara keseluruhan dari pada memikirkan dinasti kekuasaan yang lahir dari golongan darah Soekarno. 

Sejak pilpres 2014 lalu, Ibu Megawati mengorbankan ego pribadi dan ego keluarganya dengan menyerahkan tongkat kepemimpinan nasional pada pak Jokowi. Pak Jokowi akhirnya menerima mandat PDI Perjuangan sekaligus mandat dari rakyat Indonesia menjadi orang nomor 1 di NKRI. Kali ini, Ibu Megawati juga mengendorkan egonya untuk mengusung Ahok-Jarot.

Titik inilah Ibu Megawati patur diapresiasi terlepas berbagai kelemahannya sebagai manusia. Apa pun itu, Ibu Megawati sepertinya terlambat mempersiapkan 'dinasti kekuasaan trah Soekarno" di Indonesia. Enatah benar atau tidak, ini hanya pendapat pribadi. Namun secara pribadi, saya mengapresiasi keberanianan Ibu Megawati untuk melepaskan segala godaan untuk dirinya dan trah-nya.

Selamat buat pak SBY. Selangkah lebih cerdik. Hanya rakyat Jakarta yang menentukan tanggal 15 Februari 2017 dan seluruh rakyat Indonesia nantinya. Waktu yang akan menentukan. Entahkah strategi ibu Megawati yang menang atau pak SBY?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun