Oleh Kosmas Lawa Bagho
Pencinta Sepak Bola
Sepak bola Indonesia seakan sedang mendapatkan durian runtuh kegembiraan. Euforia kemenagan Timnas pada Sea Games Kamboja belum berakhir, datang lagi berita gembira bagi persepakbolaan Indonesia ketika PSSI dibawah komando Erick Thohir berhasil mendatangkan Timnas Argentina yang penuh pemain bintang serta meraih Piala Dunia di Qatar baru-baru ini. Pertandingan persahabatan dua juara sepak bola meski dalam takaran kualitas masing-masing.Â
Euforia itu tidak berlebihan lantaran Indonesia memang haus prestasi dalam bidang olahraga terutama pada bidang sepak bola. Bayangkan Indonesia harus menunggu 32 tahun baru bisa merengkuh tempat pertama yang diraih Timnas U-22 usai mengalahkan musuh kebuyutannya Timnas Thailand.
Sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih kepada para punggawa Timnas maka PSSI menghadiahkan suatu momen spesial dan langka, Timnas kita langsung berhadapan dengan Timnas Argentina sang juara Dunia. Masyarakat Indonesia menyambutnya dengan penuh antusias dan kegembiraan yang meluap-luap.
Menurut informasi berbagai media online bahwa tiket pertandingan yang mempertemukan Lionel Messi dkk dengan Marselino Ferdinand dkk laku keras. Dalam waktu singkat tiket pertandingan ludes. Ini menandakan masyarakat Indonesia sungguh merindukan melihat sang mega bintang Argentina untuk mempertunjukkan di Indonesia dan masyarakat pencinta ingin menyaksikan langsung Lionel Messi dkk mengolah si kulit bundar.
Namun sayang, Lionel Messi, Angel de Maria dan Nicolas Otamendi tidak ikut dalam rombongan untuk bertanding di Indonesia. Rakyat Indonesia pencinta sepak bola dan juga pecinta Messi dkk sangat kecewa. Sebagian besar pencinta menutup kekecewaan dengan kata-kata penghibur diri bahwa Lionel Messi tidak lagi penting dalam Timnas Argentina dan lain sebagainya. Ada yang menerima kekecewaan lebih positif bahwa ketidakhadiran Messi, Angel de Maria dan Otamendi, Timnas Argentina tetaplah sebuah tim yang hebat, tim kelas dunia yang hebat secara koletktif. Hebat secara tim sehingga masyarakat tidak perlu kecewa berlebihan ketidakhadiran Lionel Messi.
Penulis juga menanggapai secara positif. Memang penulis bukan pengagum Lionel Messi dan Timnas Argentina. Penulis mengakui Timnas Argentina lebih menonjolkan kolektivitas dan bermain peran pada semua pemain yang diturunkan. Semua pemain yang bermain di lapangan memiliki kualitas yang hampir sama bahkan antara pemain utama dan cadangan. Mereka lebih mementingkan tim tanpa mau bergantung pada satu dua pemain terkenal. Kita berharap pertandingan besok malam tetap dalam kualitas yang sesungguhnya.
Kita boleh menyaksikan jual beli serangan dengan teknik tinggi. Juga berharap Timnas Argentina bermain profesional dan sungguh-sungguh sehingga memberikan pembelajaran berharga bagi peningkatan kualitas para pemain kita terutama rasa kepercayaan diri agar mereka bisa selangkah lebih maju untuk naik kelas menjadi pemain dunia. Pertandingan besok malam akan enak kita tonton.
Di tengah rasa kekecewaan yang lebih positif demikian, penulis masih mengharapkan agar ketika Lionel Messi tidak jadi datang ke Indonesia, mungkinkah PSSI dibawah komando Erick Thohir berpeluang mendatangkan Cristiano Ronaldo. Cristiano Ronaldo memang belum meraih Piala Dunia (Pildun) namun memiliki serentetan prestasi individu baik pada klub maupun Timnas Portugal. Cr7 memiliki gelar lebih banyak dalam Liga Champions Eropa dibandingkan dengan Lionel Messi.Â
Siapa tahu, Cristiano Ronaldo mau berbagi tips dalam hal meraih Piala Liga Champions dan bersedia datang ke Indonesia. Belum lagi salah satu anak angkatnya ada di Indonesia. Kita akan menyaksikan bintang segala bintang dalam sepak bola beraksi di atas rumput Stadion Bung Karno sekaligus mendongkrak prestasi sepak bola nasional kita. Tidak ada yang mustahil sejauh kita mau berusaha.
