Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di dalam Diri Kita Ada Karakter Pemenang dan Pecundang

30 November 2018   07:29 Diperbarui: 30 November 2018   08:13 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu kesempatan 17 Agustus 2015, penulis berkesempatan lagi ke Toko  Buku dimaksud. Penulis tertarik dengan seri "Rich Dad" yang kebetulan  hari ini berjudul "The Business of The 21st Century". Penulis memang  suka menulis pada lembaran kedua buku tentang tempat, waktu dan besaran  harga. Ini semacam motivasi pribadi agar setelah dibeli harus dibaca  walau isinya belum dipahami. 

Namun bacaan senantiasa membuka jendela  pengatahuan dunia dan jendela misteri Surgawi. Itu keyakinan penulis  yang suka sekali mengoleksi buku. Selama hampir 2 tahun di Malang,  penulis membelanjakan untuk buku hampir mendekati Rp30.000.000.  Investasi yang tidak sedikit.

Oh ya. Kita kembali pada fokus judul tulisan. Buku Robert T. Kyosaki  bersama Fleming dan Kim kali ini menarasikan banyak hal tentang bisnis  atau wirausaha sistem jaringan. Ia, semacam MLM. Memang bagi sebagian  orang, MLM memberikan keuntungan namun ada lebih banyak orang MLM  mendatangkan kemalangan. Salah seorang teman dekat penulis bahkan pernah  stress berat hingga kini meski beliau sudah menjadi PNS. 

Penulis pernah  beberapa kali bersamanya. Orangnya dulu sangat cerdas secara skolastik  atau akademik. Namun setelah peristiwa itu, beliau sepertinya tampak tak  berakademik, suka melamun dengan tatapan yang sangat kosong. Penulis  mendoakan agar beliau sekarang harus lebih baik ketimbang waktu bersama  beberapa waktu dulu.

Kyosaki memberikan gambaran yang agak lain tentang bisnis sistem  jaringan. Ada nilai plus minusnya. Robert menekankan cara cerdas kita  memilih bisnis sistem jaringan. Jangan lihat penggandaan uangnya  terlebih dahulu tetapi melihat penggandaan sistem pembelajarannya.  Perusahaan yang mengutamakan sistem pembelajaran akan mensejahterakan  anggota atau penggunanya. 

Kegagalan dalam bisnis jaringan (MLM) lantaran  orang lebih terbius pada bagaimana cara cepat meraih keuntungan dengan  proses instan dan tanpa pengorbanan. Orang-orang ini akhirnya gagal  dalam memulai dan menjalankan usaha.

Penulis sangat terpukau pada subjudul "Pemenang dalam Diri Anda dan  Pecundang dalam Diri Anda". Robert T. Kyosaki membuka dengan pernyatan  yang menggelitik dan penuh nuansa reflektif. "Di dalam diri kita  masing-masing ada pemenang dan pecundang. Saya juga termasuk: ada  pemenang dan pecundang di dalam diri saya, yang sering bersaing satu  sama lain. Alasan sebagian besar orang hanya lewat bukannya benar-benar  sukses dalam kehidupan adalah mereka membiarkan pecundang dalam diri  mereka mendominasi. Saya tidak. Saya berkeras pemenanglah yang wajib  dimenangkan". p. 75.

Kata-kata atau kalimat ini membuat penulis tertegun dan sangat  terinspirasi. Penulis, salah satu orang yang membiarkan pecundang menang  dalam proses panjang perjalanan merah hitamnya kehidupan ini menjelang  51 tahun. Pecundang yang menang maka kehidupan sukses dan bahagia seakan  menjauh. Impian dan cita-cita besar seakan mengecil dan tak tergapai  dengan sukses.

Robert melanjutkan bahwa apabila pecundang menang dan hadir dalam diri  anda ketika muncul ide-ide tanpa sadar dalam diri seperti "Duh, saya  tidak mampu membelinya".  "Wah, terlalu berisiko". "Kalau gagal  bagaimana". Sang pemenang siap mengambil risiko tetapi pecundang hanya  memikirkan keamanan dan jaminan. Pecundang selalu mengeluh dan berkeluh  kesah. Kata-katanya selalu membunuh impian. 

Mematikan kerja keras dan  kerja cerdas apalagi kerja tuntas. Tidak mau mencoba. Kalah sebelum  melakukan. Suka mencari alasan untuk tidak bertindak. Padahal tindakan  membawa hasil, membawa keajaiban dalam kehidupan yang merdeka.

Pecundang adalah ketika diri kita membiarkan rasa takut, ragu atau  rendah diri menang.  Bermalas-malasan, tidak mau belajar, tidak mau  melakukan kesalahan sebagai sumber pembelajaran, tidak mau bekerja  keras, suka mempersalahkan orang lain, lingkungan dan tidak merefleksi  diri untuk berbenah secara sungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun