Seandainya Osvaldo Haay bisa mencetak gol pada peluang pertama maka bukan tidak mungkin Timnas U-23 kita bisa memenangkan pertandingan persahabatan internasionla melawan Timnas U-23 Suriah tadi malam waktu Indonesia Tengah.
Timnas U-23 kita menampilkan permainan cukup atraktif dan menciptkan peluang emas pada lima menit pertama. Mereka pun bermain apik hingga babak kedua selesai meski hasli akhir, Timnas kita takluk 2-3 dengan Suriah.Â
Para pemain Suriah dengan memanfaatkan tubuh yang tinggi dan besar memang sedikit membuat kesulitan para pemain kita. Namun awal-awal pertandingan, Timnas Suriah cukup terkejut dengan permainan cepat ala Indonesia. Perhelatan persahabtan itu pun bisa dipandang cukup berimbang. Hanya kekeliruan Timnas kita seakan berulang. Kita tidak bisa menjaga krosing bola-bola atas serta agak kurang disiplin menjaga benteng pertahanan.
Para pemain kita kerapkali membiarkan pemain lawan melakukan krosing keras di daerah enam belas. Apalagi dengan tanah sedikit licin dan bola basah akibat hujan yang terus mengguyur stadion.
Kekliruan-kekeliruan kecil ini mengakibatkan Satria Tama sudah harus memungut bola dari gawangnya dari tendangan keras pemain Suriah, lepas tangkapan, bola muntah hanya sebuah sontekan halus dan harus gol.
Belum lagi para pemain kita kerap melakukan pelanggaran pada daerah-daerah "sensitif" permainan bola; yaitu daerah sekitar enam belas dekat gawang. Para pemain Suriah pandai memanfaatkan peluang itu agar pemain kita melakukan pelanggaran dan wasit pun tidak ragu meniup pluit tanda pelanggaran dan pemain lawan memanfaatkannya. Gol kedua akibat kecerobohan pemain belakang kita melakukan pelanggaran dekat dengan gawang.
Namun gol-gol balasan Timnas kita juga  tidak kalah kelas dengan pemain dunia. Terutama Osvaldo Haay. Ia berada pada posisi yang tepat ketika Haryadi mengirimkan bola atas. Hanya sayang pada peluang pertama, Osvaldo tidak bisa mengkonvesinya menjadi gol pada hal 99% harus sudah gol apalagi posisi kiper Suriah sudah salah. Namun, itulah sepak bola.
Timnas U-23 Indonesia tetaplah berlatih dan harus mulai memiliki jiwa petarung serta pemenang. Kita bukan lagi "inlander" dalam dunia sepak bola. Semoga laga hari Sabtu, 18 November besok, kita bisa menyaksikan kemenangan dengan permainan yang apik dan fenomenal.
Kita tetap bangga dengan Timnas kita Indonesia tercinta.
Salam kompak dari Ende, FLores, NTT
17 November 2017