Sudah diketahui bersama bahwa sahabat kita Choirul Huda, kiper nomor 1 Persela Lamongan meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 2017 setelah mendapatkan pertolongan medis akibat berbenturan dengan temannya sendiri pada pertandingan Persela Lamongan melawan Semen Padang FC.
Saat itu memang Persela Lamongan memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Walau demikian, kemenangan yang seharusnya dirayakan dengan suka cita oleh pemain dan supoter Lamongan harus berubah menjadi pesta air mata. Betap tidak. Salah seorang pemain mereka yang sangat loyal dengan kepribadian yang mumpuni harus pergi meninggalkan mereka selamanya.
Tidak ada yang menduga, tidak ada yang menyangka meski ada tanda-tanda. Namun kehidupan dan kematian manusia semuanya bersifat misteri. Cuma Tuhan atau Allah yang tahu pasti.
Kita semua merelakannya untuk pergi. Sebab, semuanya diluar kendali kita. Namun yang patut kita harapkan agar ke depannya, perlu persiapan dan pertolongan yang tepat agar para pemain bukan sajak olaraga sepak bola, olahraga apa pun tidak lagi memakan korban meninggal dunia.Â
Kita tidak saling mempersalahkan. Mari, kita petik pelajaran berharga pada kejadian ini.Â
Akhirnya, saya dari Ende, Flores hanya menyampaikan setangkai mawar duka bagi sahabatku Choirul Huda. Allah sudah mempersiapkan tempat yang istimewa di Surga. Isteri, anak-anak dan keluarga, semoga tetap tabah mengalami peristiwa ini dan semakin kuat menjalani kehidupan selanjutnya tanpa kehadiran, dampingan dan keberadaan Bapak Choirul Huda.
Amin.
16 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H