Ketika pertama kali, Luis Milla datang ke Indonesia, ada sejumput harapan agar Luis Milla memberikan yang terbaik bagi sepak bola Indonesia. Indonesia memang haus akan prestasi sepak bola yang sudah terlalu lama tidak pernah diraih. Tinkat Sea Games saja sudah sejak tahun 1991, Timnas sepak bola Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dalam merengkuh medali emas sepak bola. Tidak heran, masyarakat Indonesia, khusus penggila bola sangat mengharapkan Luis Milla memberikan atau mewujudkan harapan agar Timnas sepak bola Indonesia meraih emas pada Sea Games tahun 2017 di Malyasia yang baru selesai dilaksanakan.
Tnada-tamda Timnas kita meraih emas sepak bola sesungguhnya sudah ada sejak Luis Milla menanganinya. Permainan timnas kita pun cukup atraktif meski masih kalah dalam penyelesaian akhir. Dalam sejumlah uji coba, ketahanan fisik dan pola menyerang Timnas kita mengalami peningkatan yang signifikan. Kadang, waktu permainan babak kedua dimulai, Timnas kita "ngos-ngosan" namun dalam kepelatihan Luis Milla, hal itu sudah bisa diminimalisir bahkan menujukkan performa yang luar biasa.
Permainan Timnas kita di Malysia juga tidak kalah menarik. Perjuangan Timnas cukup luar biasa dan memberikan harapan. Terutama Timnas kita bisa melangkah ke semifinal dengan mengandaskan harapan Vietnam yang diatas kertas dan permainan di lapangan lebih menjanjikan. Hasilnya, Timnas kita bisa ke semifinal meski ada sedikit keberuntungan.Â
Saat Timnas kita melawan Timnas Vietnam, ada keajaiban di sana. Dalam sepak bola lebih diartikan sebagai "keberuntungan". Betapa tidak. Saat itu, Timnas Vietnam terus mengusai permainan. Lebih merepotkan lagi ketika salah seorang pemain kita menerima kartu merah. Gempuran Timnas Vietnam bagaikan "lahar panas" terus menghujami lini pertahanan Indonesia untuk mencuri goalagar bisa melenggang ke semifinal tanpa melihat hasil pertandingan terakhir.
Apa mau dikata. Mengusai permainan selama 90 menit dan ditambah waktu tambahan, Timnas Vietnam juga tidak bisa membuat goal ke gawang Indonesia, bahkan ada satu momen 99,99% harus goal dan semua pemain belakang Timnas kita sudah bertiduran "menyerah" ketika gagal mengantisipasi bola sangat dekat di depan gawang dan salah seorang penyerang Vietnam hanya berhadapan satu lawan satu dengan Kartika Adjie, namun keajaiban itu muncul ketika Kartika Adjie bisa menepis bola yang sudah mau masuk ke gawangnya.
Hasilnya 0-0, hingga wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan usai. Kita sepertinya berjingkat-jingkat ketika tahu juga pada pertandingan sebelahnya dalam waktu yang sama, Timnas Tahiland menghancurkan harapan Timnas Vietnam cukup telak 3-0.Â
Kita melangkah ke semifinal untuk semakin dekat dengan final dan medali emas sepak bola. Ada sejumlah peluang bahkan peluang lebih banyak ketimbang berhadapan dengan Kamboja pada pertandingan terakhir. Namun itulah sepak bola. Ketika para penyerang ktia menyia-nyiakan peluang emas bercampur berlian, maka secara otomatis momentum kemenangan dimanfaatkan oleh tim lawan. Sudah kita ketahui bersama,kita gagal ke final dikandaskan Timnas Malaysia dengan kedudukan 0-1.Â
Apa pun hasil yang kita capai pada Sea Games 2017, hendaknya memberikan catatan dan pembelajaran yang menarik kepada kita semuanya terutama pemerintah dan lembaga yang langsung menangani kemajuan sepak bola tanah air. Ada sejumlah catatan atau usulan menarik Luis Milla agar infrastruktur sepak bola menuju kualitas Asia bahkan Dunia. Atas dasar itu, saya berkeyakinan bahwa Luis Milla bisa menjadi oasse di padang gurun prestasi Timnas sepak bola kita. Malam besok, semoga Timnas senior bisa memberikan yang terbaik bagi penggila sepak bola Indonesia bukan hanya kemenangan melainkan "permainanan atraktif" yang menunjukkan bahwa sepak bola kita sedang berbenah menuju prestasi Asia bahkan dunia.Â
Semoga! Saya juga sampaikan Selamat Merayakan Idul Adha bagi sama saudara Muslim yang merayakannya. Mari kita tetap bersatu dalam keberagaman demi kejayaan NKRI.
Ende, 01 September 2017
Kosmas Lawa Bagho