Mohon tunggu...
Lavira Az-Zahra
Lavira Az-Zahra Mohon Tunggu... -

Lavira Az-Zahra adalah nama pena dari Lavirawati. Lahir di Blora, 15 Desember 1993. Dia adalah Owner Pena House yang bertempat di Blora.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-puisi Lavira Az-Zahra

5 April 2014   20:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

_______________________________
Cinta dalam Sunyi

Daun pun berguguran
Ketika tangisku memecah keheningan
Merajamkan rasa
Mengabdikan jiwanya untuk satu cinta
Dia...
Dia yang kucinta
Dia...
Dia yang kudamba
Ketika daun cinta menuliskan
Namanya di hatiku
Ku tak dapat menolak takdir
Dalam senarai senja
Engkau melengkapi rasaku yang hampir tiada kurasa
Wahai Kanda nan jauh di seberang
Kita adalah isyarat yang menyatu dalam kehendak-Nya
Yang menginginkan kita mencinta
Menyatukan rasa dalam hening kesunyian malam-malam penuh canda
Engkau Kandaku...
Engkau separuh jiwaku

________________________________
Engkau Satu

Lingkaran cinta mempertemukan
Dua insan dalam yojana berbatas
Ketika dua hati itu hendak bersatu
Datanglah goda dan badai menerpa
Kekasihku...
Cepatlah kau bawa aku pergi
Pergi dari kota ini
Kemana pun engkau mau
Kemana pun engkau tuju
Ikuti kata hatimu
Bawalah aku bersamamu
Kemana asal denganmu
Dimana asal bersamamu
Rebut aku dari maharaja
Bawa aku ke istana cinta kita
Aku ratu engkau raja
Aku pelayanmu yang setia dan engkau Kaptennya
Cinta bawalah aku
Menuju surga cinta kita
Menuju pelaminan cinta
Menuju bahtera cinta
Surga kecil kita
Engkau satu selamanya

_____________________________
Malam Merindu

Bersamamu satu impiku
Dalam kasih malam minggu
Bersamamu satu harapku
Dalam asmara cinta syahdu
Bilakah kita segera bertemu
Kan kusayangi kau hingga ajal menjemputku
Bilakah kita segera bertemu
Aku pun rela mati dalam pelukmu
Dekap aku dalam rengkuhmu
Kasih setia malam itu
Saat kau merindukanku
Dekaplah aku walau hanya bayang semu
Saat kau merindukanku
Sapalah aku dalam bisik cinta yang syadu
Saat kau merindukanku
Bawalah aku kemana pun engkau mau
Saat malam syahdu
Malam-malam merindu dan menyatu

___________________________
Merindu lagi...

Ini bukan puisi dua koma tujuh. Bukan puisi merayu. Namun ini curahan jiwa Shinta yang merindu hadirnya Rama, nyata di hadapannya. Kuharap rintik menyampaikan rindu dan sayangku untukmu. Kini rerintik menghiasi mataku, jauh tempatmu di kampus cahaya. Cepatlah datang... :'(
Hanya saujana yang beradu pandang dengan bayangmu. Siluetmu yang kujadikan teman setia di hati dan netra awangku. Bercakap denganmu lewat suara hati.

Ruang Rindu - Rintik menyisa sembab di mataku, 03 April 2014. Merindumu.

________________________________

February

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun