Mohon tunggu...
Lavendria Liverna
Lavendria Liverna Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Siswi SDH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cahaya di Balik Darah

30 November 2023   23:25 Diperbarui: 30 November 2023   23:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Bung Karno

Indonesia, negara yang berdiri atas perjuangan dan pertumpahan darah. Negara yang meraih kemerdekaannya dengan api yang membara di hatinya. Sudah ratusan tahun Indonesia mengejar kebebasan dan indepensi, yang akhirnya telah dibuahkannya oleh para pahlawan negara. Namun apa yang membakar semangat tersebut?

Indonesia yang dahulu terpecah, bersatu untuk memperjuangkan tanahnya. Kesadaran yang tinggi bahwa mereka bukanlah hanya penduduk, namun masa depan Indonesia. Mereka melepaskan segala perbedaan dan bersatu untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.  Mereka melawan para penjajah bersama-sama.

Para pemuda adalah harapan Indonesia, sebagai bibit bibit unggul yang dapat tumbuh sebagain masa depan Indonesia. Maka dari itu, para pemuda saat itu tidak hanya diam, mereka tahu apa yang mereka hadapi dan mereka tahu mereka harus menghentikannya. Mereka memegang perbedaan tersebut dan menyatukannya, menumbuhkan rasa nasionalisme yang membara.

Nasionalisme itu sendiri bukan hanya mencintai tanah air, namun mengorbakan jiwa dan raga kita untuk negara yang terbentuk dari cinta yang mendalam. Para pemuda telah melakukan hal tersebut, dan kemerdekaan pun didapatkan. Semua keringat dan darah berkumpul, menandakan usaha dan perjuangan para pemuda tersebut tidaklaah sia-sia.

Inilah yang kita butuhkan untuk merdeka. Sesuatu yang mereka tidak sadarkan sebelumnya, yang kini dihidupkan oleh pemuda pemuda Indonesia. Semangat mereka setinggi angkasa, dan mereka akan melakukan apapun untuk meraih apa yang mereka ingin capai, kemerdekaan. Seperti kata Bung Karno, "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.".

Sayangnya, seiring berjalannya waktu setelah kemerdekaan, kita yang terlahir untuk menjadi harapan Indonesia perlahan melupakan semangat kita. Karena sudah merdeka, kita berpikir bahwa kita tidak perlu berjuang lagi. Pemuda pemuda mulai melakukan hal-hal yang jauh beda dari yang diharapkan, mulai dari tawuran, terjerat narkoba, rasisme dan lainnya. Ini adalah bukti nyata hilangnya nasionalisme di hati para pemuda.

Mereka kini tidak sudi menghargai sesama, dan bahkan merusak persatuan yang dulu sudah dibangun oleh para pahlawan. Inilah permasalahan yang dihadapi pemuda pemuda zaman sekarang. Mereka tidak peduli tentang mempertahankan kemerdekaan lagi, karena mereka pikir kita sudah mendapat kemerdekaan kita. Memang kita sudah dapat, tapi menurut saya kemerdekaan haruslah dipertahankan.

Kita tidak harus mati demi negara atau membawa senjata. Dunia telah berganti zaman, dan kini kita harus berjuang dengan otak sebagai senjata. Pikiran anak muda itu emas, dan melakukan sesuatu semudah menghormati sesama umat manusia sudah menjadi aksi mempertahankan kemerdekaan. Kita bisa menjadi pelajar berprestasi, dan membawa nama Indonesia ke rana yang lebih luas. Ini juga bagian dari mempertahankan kemerdekaan, mudah bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun