Mohon tunggu...
Lavendria Liverna
Lavendria Liverna Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Siswi SDH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurang dengan Beribu Peringatan

4 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:16 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda. -Ki Hadjar Dewantara

Di dunia ini, ada banyak tempat untuk menikmati ketentraman. Lingkungan tentram, rumah tentram, dan masyarakat yang tentram. Namun, tentu saja ada penyimpangan dibalik ketentraman yang dirasakan. Pasti ada, orang orang yang melakukan penyimpangan sosial yang bisa menyebabkan runtuhnya ketentraman lingkungan sekitar.

Tapi, apa itu penyimpangan sosial? Penyimpangan sosial adalah perilaku yang melanggar aturan atau norma sosial di konsep sosiologi. Penyimpangan sosial ini tidak hanya melanggar norma sosial, namun juga nilai sosial. Tentunya jika ini terjadi, masyarakat tidak akan merasa nyaman berada di lingkungan dimana orang itu berada. Akan ada banyak orang yang terganggu oleh penyimpangan tersebut, dan bahkan bisa memunculkan pertengkaran.

Namun, pasti ada berbagai penyebab dari segala kesalahan.

Ada beberapa penyebab penyimpangan sosial, salah satunya yang akan saya jelaskan adalah sosialisasi yang tidak sempurna. Kita sebagai manusia pasti melalui berbagai fase, dan didalam fase fase tersebut kita pasti belajar banyak hal. Dan mungkin, orang orang yang melakukan penyimpangan sosial mempelajari hal buruk di fase tersebut. Menurut agen agen sosial, ini dapat terjadi lewat media, keluarga, ataupun teman. Dimana orang orang tersebut meniru Tindakan yang dilihat keren atau terbiasa di keluarga, media, maupun kalangan temannya.

Hal ini terdengar biasa, karena banyak anak kecil yang bertingkah buruk dianggap masih “belajar” dan tidak dibenarkan oleh orang, sehingga anak berpikir kalau tingkah buruk itu diperbolehkan. Contohnya, mereka mendengar karakter di acara tv berkata kasar dan menganggapnya keren, sehingga mereka mengatakannya ke teman temannya. Tragisnya, orangtuanya membiarkannya berkata kasar. Hal ini juga dapat mempengaruhi tumbuh besarnya anak, yang besarnya akan berbuat onar dan menimbulkan penyimpangan sosial.

Inilah kenapa sosialisasi yang benar itu sangat penting untuk kehidupan manusia. Karena manusia terbiasa untuk beradaptasi dan mengikuti orang, sehingga jika mereka beradaptasi dengan kehidupan sosial yang buruk, mereka pun akan ikut menjadi buruk. Akan susah untuk memperbaiki kehidupan seseorang, maka dari itu lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Ini juga bukanlah alasan untuk orang tidak bersosialisasi.

Sosialisasi itu bagaimanapun penting untuk kehidupan manusia. Walaupun ada yang tidak benar secara nilai dan norma, kita bersosialisasi untuk mengerti apa yang benar dan salah. Sehingga, kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan tidak mengikuti apa yang salah. Kita bahkan juga bisa mencegah orang lain dari kehidupan sosial yang buruk.

Kita akan tahu yang mana sosialisasi yang buruk dan mana sosialisasi yang benar, dan seperti yang sudah dibahas diatas, agen agen sosialisasi adalah dimana manusia akan menjalankan sosialisasi. Salah satu tempat yang belum saya bahas adalah sekolah. Dan tentunya, sekolah adalah peran besar dalam hal didikan secara sosial. Kita dapat teman sebaya disekolah, kita juga mendapat media massa dari sekolah. Banyak agen sosial yang dapat kita temukan disekolah, dan inilah mengapa bersosialisasi disekolah bisa menjadi hal yang mudah.

Namun hal yang mudah tidak selalu baik. Ada banyak pergaulan buruk yang akan kita temukan disekolah, contohnya mungkin murid murid yang diam diam membawa rokok dan menawarkannya ke siswa lainnya secara diam diam. Ini adalah penyimpangan sosial di sekolah, karena tentunya sekolah tidak akan memperbolehkan membawa atau merokok disekolah. Tingkah laku ini bisa disebabkan oleh orangtua yang merokok, karakter film yang suka merokok sehingga mereka berpikir itu keren, atau mungkin teman sebayanya yang juga merokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun