Mohon tunggu...
Parlaungan Sipayung
Parlaungan Sipayung Mohon Tunggu... -

"Be yourself but better everyday"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

[Resensi Buku] Proses Belajar Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan

8 Agustus 2014   06:33 Diperbarui: 4 April 2017   16:39 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407428445216867692

[caption id="attachment_318289" align="alignnone" width="299" caption="Cover depan dan belakang buku"][/caption]


Judul : Menjadi Sekolah Terbaik : Praktik - Praktik Strategis Dalam Pendidikan

Penulis : Prof. Dr. Anita Lie, Ed.D.

Takim Andriono, Ph.D.

Dra. Sarah Prasasti, M. Hum.

Cetakan : I. Jakarta, 2014

Halaman : iv+188 halaman

Penerbit : Tanoto Foundation dan Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)

Sekolah yang memiliki strategi dan tindakan yang efektif dan kreatif serta menyenangkan, meski belum disertai tingkat pencapaian hasil yang memuaskan, jauh lebih “sehat” dan “menjanjikan” dibanding sekolah yang memiliki tingkat pencapaian hasil yang tinggi, tetapi tidak berdasarkan strategi dan tindakan yang dilakukan.

Bukan hal baru bahwa tema peningkatan kualitas layanan pendidikan sekolah didiskusikan secara intensif dalam beberapa forum nasional maupun internasional. Banyak juga masyarakat individu ataupun korporasi yang turut berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui program-program seperti pemberian beasiswa, penelitian, pelatihan, pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka. Kualitas layanan pendidikan sangat ditentukan oleh strategi dan tindakan yang dilakukan. Sekolah yang terus belajar selalu melakukan evaluasi dan terus mengembangkan strategi dan tindakan belajar siswa. Pemahaman sekolah sebagai layanan pendidikan harus dimiliki oleh pengelola sekolah dan guru agar efektifitas proses belajar mengajar tidak hanya diukur dengan uang melainkan dengan kepuasan di dalam hati. Pemahaman ini sudah mendapatkan perhatian masyarakat banyak. Namun kenyataannya sangat berbeda. Banyak sekolah yang sudah merasa nyaman dengan rutinitas belajar yang membosankan dan kurang efektif bagi siswa dengan alasan minimnya sarana dan prasarana.

Berdasarkan kenyataan tersebut penulis buku setebal 192 halaman ini mencoba untuk memaparkan ide-ide untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ide-ide tersebut bersumber dari hasil pemikiran penulis tentang pendidikan yang diperkaya oleh pemikiran para pakar dan praktisi pendidikan, baik langsung maupun melalui tulisan. Selain itu, buku ini juga berisi kisah- kisah inspiratif para pejuang pendidikan di daerah terpencil yang penulis dokumentasikan saat melakukan kegiatan pelatihan pengembangan profesionalisme kepala sekolah dan guru di daerah terpencil yang disponsori oleh Tanoto Foundation (Tanoto Foundation, yang didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto pada 2001, berusaha memberikan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi anak bangsa)

Dalam buku setebal 192 halaman ini penulis mencoba memperlihatkan dua hal, pertama bahwa kualitas layanan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan manajemen strategis dan tindakan tidaklah stagnan pada pemikiran makro mengenai dimensi dan masalah pendidikan dalam dinamika struktural, kultural dan ekonomis yang dihadapi saat ini. Kedua, pendekatan yang ditawarkan dalam buku ini bukanlah suatu terbitan mode yang banyak dikutip ataupun kisah-kisah yang dibaca sekilas dan kemudian mudah dilupakan, melainkan merupakan sesuatu yang benar-benar dapat diterapkan dalam peningkatan layanan pendidikan di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan kisah-kisah inspiratif para tokoh pendidikan yaitu guru dan kepala sekolah di daerah pedalaman. Dengan segala keterbatasannya, mereka tanpa lelah menemukan berbagai strategi pembelajaran yang menyenangkan, bermutu, dan kontekstual.

Penulis juga memaparkan beragam model pengembangan kurikulum berbasis potensi dan kearifan lokal. Kurikulum yang bertumpu pada tujuan menumbuhkembangkan kemampuan tiap anak untuk hidup selaras dengan sesama dan lingkungannya sehingga para peserta didik akan segera melihat manfaat sekolah bagi masa depan mereka. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemaparan penulis dan kisah-kisah para guru kreatif yang mengembangkan kurikulum berbasis kearifan lokal.

Selain itu, buku ini juga menunjukkan bahwa tidaklah sulit untuk melakukan penelitian tindakan kelas agar dapat terus mengembangkan rencana strategis dan tindakan belajar siswa yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Model-model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang telah diuji membuktikan hal tersebut.

Dua bab pertama dalam buku ini merupakan pendahuluan dan memaparkan kondisi makro mengenai dimensi dan masalah pendidikan di Indonesia. Sepuluh bab berikutnya menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemetaan kondisi dan posisi sekolah, pembelajaran berbasis keunikan dan kearifan lokal, menyusun visi dan rencana strategis, pentingnya kepemimpinan yang transformatif, sistem manajemen berbasis sekolah yang efektif, profesionalisme guru, pentingnya komunitas belajar para pendidik, standar pendidikan yang jelas dan bermutu, memahami kebutuhan peserta didik, komunikasi antara sekolah dan orangtua/wali peserta didik, serta pengembangan peserta didik dan sekolah berprestasi.

Buku ini berfokus pada efektifitas proses belajar yang bertumpu pada kreatifitas pendidik dalam melakukan tindakan kelas, belajar yang berorientasi pada partisipasi aktif siswa demi mencitakan input peserta didik berkompetensi tinggi dan memberi jaminan untuk menghasilkan lulusan yang baik. Oleh karena itu penulis perlu memaparkan beberapa hal dalam proses belajar dan mengajar yang menentukan keunggulan sebuah sekolah, diantaranya : 1. Kepemimpinan yang mumpuni; 2. Guru yang berkompetensi dan berkomitmen tinggi; 3. Kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat sasaran; 4. Hubungan kemitraan yang baik dengan orangtua; 5 keanekaragaman sumber belajar

Dari penjelasan tersebut, buku ini sangat bermanfaat bagi para pejuang pendidikan di tanah air, dalam hal ini guru dan kepala sekolah. Sebagai salah satu sumber untuk membantu sekolah dalam mengembangkan manajemen strategis dan tindakan kelas dan terus menjadi sekolah yang “belajar” hingga akhirnya menjadi sekolah yang “memimpin”. Hal ini mungkin karena solusi dan ide yang diberikan dalam buku ini dilengkapi dengan teori yang ilmiah dan teruji. Selain itu buku ini menyediakan praktek-praktek strategis dan luar biasa dari pendidik di sekolah pedalaman yang kreatif dan inovatif dalam memainkan perannya dalam proses belajar di sekolah meskipun mereka diperhadapkan pada kondisi minimnya sarana dan prasarana sekolah. Proses belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa mampu mereka ciptakan dengan semangat dan harapan menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi dan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun