Mohon tunggu...
lauriedjuhadi
lauriedjuhadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Misteri Dibalik Gereja Ayam

26 Februari 2016   23:18 Diperbarui: 26 Februari 2016   23:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat Wisata di Magelang "Gereja Ayam" - Tempat Wisata Di Maelang, Wisata Magelang, Info seputar Tempat Wisata di Magelang, Seputar Kota Magelang, Info dan Berita Seputar Kota Magelang, Berita Tentang Kota Magelang, Wisata Magelang, Objek Wisata di Magelang.

Kota Magelang adalah kota yang hanya memiliki luas ± 18 km², walaupun kecil tapi kota ini banyak memiliki tempat wisata yang tak kalah menariknya dengan kota-kota besar lainya di Indonesia. Selain wisata alamnya Kota Magelang juga memiliki tempat peninggalan-peninggalan bersejarah yang aka menambah pengetahuan kalian, misalnya candi-candi, museum-museum dll. Tidak hanya itu, Magelang juga memiliki berbagai bangunan unik yang keren dan menarik, contohnya Gereja Ayam.

Gereja ini berdiri sejak tahun 90an. Dan berawal dari Daniel Alamsjah, merupakan pemilik bangunan gereja ini. Daniel menikah dengan penduduk setempat. Suatu hari Daniel mendapat visi Tuhan untuk membangun gereja berbentuk burung merpati di sebuah bukit, untuk menyatukan umat Kristen diseluruh dunia. Bentuk merpati ini diyakini sebagai simbolisasi Roh Kudus juga sebagai tempat perlindungan. Berkali-kali Daniel mendapatkan Tuhan mengatakan visi ini, hingga ia memutuskan untuk mengunjungi ibu mertuanya yang tinggal di sebuah desa di kaki bukit Monoreh, atau disebut Gombong. Ia memiliki perasaan yang kuat harus mendaki bukit ini.

Setibanya di atas bukit ia mulai berdoa, apakah ini bukit yang ia lihat (dalam visi)? Daniel terus berdoa setiap hari di atas bukit, menyadari bahwa ia tak cukup memiliki uang untuk membeli bukit tersebut, sampai ia tahu Tuhan akan membantunya. Dalam waktu 6 bulan, di tahun 1994 akhiranya Daniel berhasil memiliki 2,5 hektar tanah diatas bukit dan mulai membangun proyek impiannya. Bangunan ini kini dikenal sebagai Gereja Manukan / Gereja Ayam / Bukit Merpati.

Satu versi menyebutkan, di tahun 1998, dimana saat itu Indonesia mengalami krisis ekonomi, berdampak pada proyek milik Daniel. Ia kehabisan uang dan kehilangan sponsor yang bekerja sama membangun proyek ini, hingga akhirnya Daniel kehilangan minatnya. Sejak saat itu pembanguna gereja miliknya menjadi terbengkalai. Sampai saat ini struktur bangunan gereja masih oke, hanya saja banyak cat terkelupas dan ornamen jendela di samping bangunan telah rusak dan penuh aksi vandalisme sehingga terkesan menjadi kumuh dan angker.

Menurut informasi lain mengatakan, proyek pembanguan yang dijadikan rumah doa ini hampir 70% selesai dan sempat digunakan menjadi sebuah tempat rehabilitasi pengguna narkoba, kenakalan remaja, dsb. Tempat rehabilitasi menggunakan dua ruangan yang terdapat pada lantai 1 bangunan ini. Sedangkan lantai 2 yang berupa aula besar digunakan untuk berdoa. Namun karena penolakan dari warga sekitar, yang menggira bangunan ini digunakan untuk kegiatan maksiat, akhirnya Daniel meninggalkan bagunan ini di tahun 2000, dan membangun kembali rumah doa dan panti rehabilitasi (Rhema Ministry) ditempat lain.

Bonfilio Aldrino Sugiarto - XII E/8

Laurie Adriana Djuhadi - XII I/16[caption caption="Tampak dari depan Gereja Ayam"][/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun