Mohon tunggu...
Laurensiani Maya Meta Kali
Laurensiani Maya Meta Kali Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Dukungan Sosial Komunitas terhadap Keberhasilan Pengobatan TB

20 Februari 2023   15:30 Diperbarui: 20 Februari 2023   15:55 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan dan penanggulangan kasus TB di Indonesia sudah dilakukan bertahun-tahun untuk menilai keberhasilan pelaksanaan strategi pengobatan TB yang berdampak pada keberhasilan pengobatan itu sendiri. Pelaksanaan strategi yang bermula dari efektifitas pelayanan pengobatan di fasilitas pelayanan Kesehatan ternyata tidak menjamin bahwa tidak menjamin keberhasilan pengobatan TB. Seorang penderita TB akan merasa minder, tidak percaya diri dan malu akan status penyakit yang diderita sehingga menurunkan motifasi dan keinginan untuk melakukan dan menjalani proses pengobatan TB yang terstandar. 

Dengan kondisi ini perlu pendekatan psikis dan sosial agar seorang penderita TB dapat menerima status penyakitnya. Sikap keluarga yang memisahkan alat makan dan alat minum sering kali menjadi faktor utama pasien TB mengalami krisis kepercayaan diri. Tentunya keadaan ini tidak bisa kita biarkan berlama lama , tetapi kita sebagai tenaga Kesehatan perlu memberikan KIE tentang penatalaksanaan penanganan di level RT dan memberi dukungan pengetahuan lain agar keluaraga bisa menjadi support system yang positif.

Kepekaan keluarga dalam mengenal dan memahami masalah Kesehatan anggota keluarga dapat memicu penyelesaian masalah Kesehatan yang tepat cepat dan teratasi dengan baik. Banyak kalangan masyarakat umum menganggap bahwa masalah TB adalah tanggungjawab dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya. Anggapan ini sebenarnya salah karena seseorang sebelum datang ke fasyankes , yang tahu akan kondisinya adalah dirinya dan keluarga. 

Maka, anggota keluarga lain menjadi topangan kendali terhadap masalah yang di hadapi. Support Psikososial dari orang lain dalam hal mengingatkan pentingnya pengobatan, dukungan motivasi seperti jam minum obat yang teratur, ambil obat di fasyankes yang teratur menjadi dorongan positif bagi seorang pasien TB. Harapan besar dari penanganan kasus TB level fasyankes misalnya Puskesmas sangat menentukan penemuan kasus, pencapaian angka kesembuhan yang diinginkan. Mari kita tanggulangi kasus TB yang menjadi Momok Kesehatan untuk Indonesia saat ini"Dari Kita Untuk Kita Tb Tertanggulangi" salam Sehat Indonesia Bebas TB.

Penulis : Laurensiani M. M. Kali / Mahasiswa Universitas Airlangga Jurusan Keperawatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun