Mohon tunggu...
Laurenzia Stefhanie Wahyu
Laurenzia Stefhanie Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - By grace through faith

(+) vibes only

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adu Mulut Dengan Orangtua? Apakah Dapat Dibenarkan?

23 Desember 2021   00:17 Diperbarui: 23 Desember 2021   23:12 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai anak, rasanya hampir tidak mungkin di antara kita yang dalam hidup ini tidak berbeda pendapat dengan orang tua kita. Apalagi jika sudah berkaitan dengan pengambilan keputusan. Hm, udah deh, pasti ujung-ujungnya adu mulut.

Nah, sebenernya perlu gak sih adu mulut dengan orang tua sebagai solusi dari perbedaan pendapat? Apakah adu mulut dengan orang tua adalah hal yang pantas dan dapat dibenarkan?

9 dari 10 orang yang saya tanyakan, semua menjawab dengan alasan yang sama, bahwa "adu mulut dengan orang tua terkadang diperlukan karena seringkali pemikiran orang tua terlalu sempit dan terlalu kaku, karena mereka berpacu pada pengalaman hidup mereka".

Sebenarnya, adu mulut dengan orang tua memang dapat dibenarkan, tetapi jika dilakukan tanpa emosi yang tinggi dan dengan tidak menghilangkan rasa hormat. Beda ya sama "pembangkang". Perbedaan pendapat pasti terjadi dalam setiap hubungan, baik itu hubungan keluarga, hubungan percintaan, maupun hubungan persahabatan. Kenapa? Karena hubungan terjalin dari orang-orang yang berbeda pola pikir, berbeda pengalaman, berbeda tingkat emosional, dan lainnya. Anak dan orang tua pun seperti itu.

Nah, di sini kita sama-sama belajar yuk, ada kok cara-cara agar proses adu mulut dengan orang tua itu berjalan tanpa pakai emosi dan tetap dengan rasa hormat dan kasih:

1. Sadari dalam diri bahwa yang berbeda itu hanyalah pendapat

Sebagai anak, kita perlu banget nih untuk sadar bahwa dalam proses adu mulut dengan orang tua itu, yang berbeda hanyalah pendapat. Orang tua itu tujuannya sama dengan kita, yaitu ingin yang terbaik untuk anaknya yaitu kita. Ini nih yang anak zaman sekarang suka lupa bahwa kita harus memiliki positive thinking ke orang tua kita, jangan mikir yang aneh-aneh atau negative thinking. Positive thinking itu juga berlaku ke orang tua ya, bukan cuma ke orang lain aja. Hanya saja terkadang apa yang menjadi pengalaman orang tua di masa lalu mereka berbeda dengan apa yang kita sebagai anak hadapi, jadi orang tua memukul rata setiap hal dan menggunakan pengalaman sebagai patokan dalam berpola pikir. Dengan kita memiliki positive thinking ke orang tua, kita bisa mencoba berpikir ulang mengenai pendapat mereka dan memahami cara berpikir mereka seperti apa.

2. Adu mulut dengan emosi tinggi hanya dapat terjadi jika kedua pihak sama-sama panas! So.. yuk jadi bagian dinginnya 

Cara jadi bagian dinginnya gimana? Caranya: ATUR EGO & MINDFUL LISTENING

Kebanyakan dari kita, terlalu cepat untuk berbicara dan lambat untuk mendengar. Ego dalam diri membuat kita sebagai anak ingin terlihat dominan/ingin menjadi pusat dari proses pembicaraan. Ego dalam diri sebagai anak yang ingin menunjukkan "papa dan mama tidak perlu mengatakannya lagi, karena saya sudah paham". Ego dalam diri sebagai anak yang menganggap sudut pandang kita lebih benar dari orang tua kita. Ego dalam diri seperti itu yang harus dihindari. Pengaturan ego lah yang harus kita bangun dalam diri kita saat beradu mulut dengan orang tua. 

Mendengar yang baik (mindful listening) datang dari pengaturan ego diri kita. Pengaturan ego yang di mana kita dalam beradu mulut dengan orang tua, dapat memberikan ruang kepada mereka untuk mereka berbicara dan kita sebagai anak dapat mendengarkan dahulu apa yang disampaikan. Mendengarkan di sini bukan hanya masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri ya.. itu hearing. Hearing dan listening itu sangat berbeda, karena kita hearing dengan menggunakan telinga namun kita listening dengan menggunakan cara berpikir dan fokus kita. 

Dengan mindful listening, kita bisa membuat orang tua kita merasa tetap dihormati walau dalam proses adu mulut dan sekaligus hal itu dapat menjadi kesempatan kita dalam menilai pendapat mereka. Dari penilaian itu, kita sebagai anak bisa melihat kekurangan dari pendapat orang tua kita, Nah, dari kekurangan pendapat mereka inilah, kita dapat mulai masuk dan membuka perspektif baru untuk mereka agar bisa berpikir lebih luas dan kritis sehingga dapat mengerti cara berpikir kita sebagai anak. 

3. Hindari kata/kalimat yang gak sopan saat adu mulut dengan orang tua

Kata-kata dan kalimat yang kita ucapkan saat adu mulut dengan orang tua harus tetap dalam batasan ya. Remember that they are your parents!
Ingat bahwa proses adu mulut dengan orang tua ini tetap harus dalam kasih, karena yang mau kita cari adalah solusi dari perbedaan pendapat bukan malah merusak hubungan kita dan orang tua. Hubungan anak dan orang tua adalah hal yang sangat penting. Saat mencari pasangan hidup pun, kita dapat melihat karakter calon pasangan kita dari bagaimana ia memperlakukan orang tuanya, termasuk saat ia beradu mulut ya dengan orang tuanya, karena cara ia memperlakukan orang tuanya itulah cerminan bagaimana ia akan memperlakukan kita sebagai pasangan hidup nantinya. Hubungan keluarga merupakan prioritas dalam hidup kita yang dapat mencerminkan hubungan kita yang lain. Saat kita mampu menjalin hubungan yang baik dengan keluarga, yakinlah hubungan percintaan maupun hubungan persahabatan pun berdampak baik. 

A child who is allowed to be disrespectful to his parents will not have true respect for anyone - Billy Graham

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun