Mohon tunggu...
Laurentia Nadine
Laurentia Nadine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menempuh Jenjang Perguruan Tinggi: Kebutuhan atau Pilihan?

16 Juni 2024   23:15 Diperbarui: 16 Juni 2024   23:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia maya baru-baru ini tengah menghadapi perdebatan panas. Perdebatan yang banyak sekali mempertanyakan pentingnya menempuh pendidikan tinggi. Pendidikan diyakini menjadi salah satu fondasi penting sebagai upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, sistem pendidikan formal mengharuskan setiap warga negara untuk menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah selama 12 tahun. Namun, pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat adalah apakah melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi merupakan sebuah kebutuhan atau hanya pilihan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami manfaat dan tantangan dari menempuh pendidikan tinggi serta alternatif apa saja yang ditawarkan di era modern ini.

Pada dasarnya, salah satu manfaat utama dari menempuh pendidikan tinggi adalah untuk meningkatkan peluang kerja. Di banyak negara, termasuk Indonesia, memiliki gelar sarjana seringkali menjadi syarat utama untuk melamar pekerjaan di sektor formal. Perusahaan memandang lulusan perguruan tinggi sebagai individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan etos kerja yang lebih baik. Menyelesaikan pendidikan tinggi menunjukkan bahwa seseorang memiliki komitmen dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan menantang. Selain itu, beberapa profesi tertentu seperti dokter, insinyur, dan pengacara memang mensyaratkan pendidikan tinggi untuk memastikan bahwa praktisi tersebut memiliki pengetahuan yang mendalam dan kompetensi yang diperlukan untuk mengemban profesi tersebut.

Selain meningkatkan peluang kerja, lulusan perguruan tinggi juga cenderung memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki ijazah SMA. Seorang lulusan sarjana, seringkali memiliki potensi penghasilan yang lebih besar sepanjang karir mereka. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa banyak pekerjaan dengan gaji tinggi mensyaratkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, investasi waktu dan biaya untuk pendidikan tinggi dapat terbayar dengan peningkatan pendapatan di masa depan.

Namun, menempuh pendidikan tinggi juga memiliki berbagai macam tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya pendidikan yang tinggi. Biaya kuliah yang mahal seringkali menjadi beban bagi banyak keluarga. Meskipun terdapat berbagai beasiswa dan bantuan keuangan yang tersedia, tidak semua orang memiliki akses atau memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Ini menimbulkan pertanyaan apakah investasi besar ini sepadan dengan manfaat yang akan didapatkan di masa depan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa biaya pendidikan tinggi terlalu besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.

Selain permasalahan biaya, relevansi perguruan tinggi saat ini juga menjadi sebuah perdebatan. Di era digital dan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, dunia kerja juga mengalami perubahan dan pergerakan yang cepat. Terdapat kekhawatiran bahwa materi yang diajarkan di perguruan tinggi saat ini, bisa jadi tidak lagi relevan dengan kebutuhan industri kerja saat ini. Beberapa lulusan merasa bahwa mereka tidak siap menghadapi tantangan di tempat kerja karena kurikulum yang mereka pelajari tidak sesuai dengan realitas di lapangan. Hal ini menimbulkan tantangan bagi institusi pendidikan untuk terus memperbarui dan menyesuaikan kurikulum mereka agar tetap relevan dengan di dunia industri pekerjaan saat ini.

Di sisi lain, terdapat banyak alternatif pendidikan dan pelatihan di era modern ini. Kursus online, pelatihan vokasional, dan sertifikasi profesional menawarkan jalur yang lebih fleksibel dan sering kali lebih terjangkau untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Beberapa perusahaan besar bahkan tidak lagi mensyaratkan gelar sarjana, melainkan lebih fokus pada keterampilan dan pengalaman yang relevan. Mereka menyadari bahwa pendidikan formal bukan satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

Pendidikan hingga tingkat menengah atas (SMA) memberikan dasar yang kuat dalam berbagai bidang pengetahuan. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah ini cukup untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks? Pendidikan menengah atas membekali siswa dengan keterampilan dasar, tetapi sering kali tidak cukup untuk pekerjaan yang lebih spesifik dan teknis. Banyak pekerjaan di era modern membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang umumnya diperoleh melalui pendidikan tinggi. Misalnya, profesi di bidang teknologi, kedokteran, hukum, dan teknik seringkali membutuhkan pendidikan lanjutan untuk memastikan kompetensi dan keahlian yang diperlukan.

Pada akhirnya, menempuh jenjang perguruan tinggi bisa dianggap sebagai kebutuhan atau pilihan tergantung pada berbagai faktor, termasuk tujuan karir, kondisi finansial, dan preferensi pribadi. Bagi sebagian orang, gelar sarjana merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan karir dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Bagi yang lain, pendidikan alternatif dan pelatihan vokasional mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam menentukan apakah melanjutkan ke perguruan tinggi adalah keputusan yang tepat, penting untuk mempertimbangkan semua aspek, termasuk biaya, relevansi pendidikan, dan tujuan karir. Pendidikan adalah investasi penting dalam hidup seseorang, dan memilih jalur pendidikan yang tepat akan membantu dalam mencapai kesuksesan dan kesejahteraan di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun