Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... -

Saya lebih banyak menulis di: vickyfahmi.com. Instagram/Twitter: @vickylaurentina Kadang-kadang nge-Youtube.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mana Janji Manismu?

23 Januari 2010   02:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah iklan di koran menarik perhatian gw kemaren. Isi iklan itu bunyinya gini, bayar Rp 4000 udah bisa pakai push mail dan chatting selama seharian. Kalau masih kurang irit, bayar Rp 20.000 bisa seminggu. Malah, buat sebulan pakai aja paket yang bayarnya Rp 45.000. Wow, batin gw. Paket yang menarik. Apalagi penjual paketnya adalah operator seluler yang gw pakai. Cuman ada syaratnya, penggunanya harus pakai HP bikinan Finlandia yang tag-nya "connecting people" itu. Bikin gw nangis, hwaa..! HP gw kan jebolan Swedia! Gw pikir beruntung banget deh kita sekarang, coz lama-lama makin bejibun aja operator seluler nawarin biaya internet yang makin murah. Gw masih inget lho tahun lalu, entah bulan Maret atau April gitu, pemerintah janji tarif internet mau dibikin turun. Mungkin itu satu-satunya kampanye kebijakan populis yang gw sukai, coz menyentuh langsung kehidupan gw yang udah kecanduan internet. Kebijakan itu sempat bikin para pengusaha warnet ketar-ketir coz takut orang kalau mau internetan nggak usah pakai kompie lagi tapi cukup pakai HP. Tapi lama-lama kok gw pikir, kualitas internet HP kita masih jauh dari sempurna ya? Sebagai contoh, tiga hari lalu gw ngirimin e-mail dari HP ke seorang teman. Ternyata di HP gw ada keterangan e-mail masih ngantre di server. Gw bingung kenapa e-mail nggak bisa langsung terkirim, padahal pada saat yang bersamaan gw bisa dapet e-mail masuk ke inbox gw sampai lima biji dalam sejam. Semula gw kirain, traffic-nya server kepenuhan, jadinya e-mail macet nggak bisa jalan. Gw tunda kirim e-mail, terus baru gw kirimin e-mail besok paginya. Di HP ada tulisan, e-mail sudah terkirim. Terus pas teman gw yang gw kirimin e-mail itu nelfon gw, ternyata dia nggak nerima e-mail apapun dari gw. Lhoo? E-mail kok nyantol? Teman gw punya masalah yang lain lagi. Dia kan pakai kartu pasca bayar dengan koneksi internet yang unlimited. Murah sih, kalau nggak salah, bayarnya cukup Rp 125 ribu/bulan. Tapi kayaknya ada yang salah kaprah dengan penggunaan istilah "unlimited" ini. Menurut pemahaman gw, unlimited ya boleh internetan sebanyak-banyaknya dengan koneksi tetap. Tapi pada kenyataannya, menurut operator seluler ini, kalau penggunaannya udah mencapai kuota sekian gigabyte, kecepatan koneksi akan turun sampai di bawah 100-an kilobyte/detik. Kata adek gw, kecepatan yang selemot ini nggak akan bisa dipakai buat nontonin YouTube. Beuh! Ada masalah lain lagi. Gw pernah pakai produk yang cap broadband itu, mbayarnya Rp 350/menit, dengan koneksi yang melesat gila-gilaan. Ternyata setelah lima menit connect, koneksinya putus! Jadi kesimpulannya, koneksi mobile internet di negeri kita masih jauh dari memuaskan. Gw sebenarnya nggak kepingin yang muluk-muluk kok, gw pengennya kalau internetan dari HP tuh: 1. Biayanya murah, per menit maupun per byte. 2. Koneksi kencang seperti jalan tol Padaleunyi, bukan seperti jembatan Semanggi pada jam 5 sore, hehehe. 3. Koneksinya jangan putus di tengah jalan! Pemerintah memang sudah janji tahun lalu bahwa tarif internet akan makin murah. Kenyataannya memang tarif tuh makin lama makin murah, tapi kualitas koneksinya belum ada peningkatan. Janji yang tidak manis sama sekali.. Komentar duluan, sudah ada di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun