Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... -

Saya lebih banyak menulis di: vickyfahmi.com. Instagram/Twitter: @vickylaurentina Kadang-kadang nge-Youtube.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Festival Tendang

22 November 2009   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:14 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir minggu ini, distro-distro beken dari seluruh penjuru Bandung tumpek blek di acara Kickfest ’09 yang dihelat di Sasana Budaya Ganesha, Tamansari. [caption id="attachment_28230" align="alignleft" width="300" caption="Milih-milih kaos. Kalau beruntung, bayar Rp 100.000,- bisa dapet tiga potong."][/caption] Festival yang bertajuk Speak Louder ini diusung oleh distro-distro yang menyasar anak-anak muda generasi X yang doyan produk-produk mode rilisan pengusaha indie. Digelarnya sih udah semenjak dua hari lalu, tapi gw baru sempat datang kemaren ke tempat kejadian perkara. Pertama kali gw mendarat, ternyata buat masuknya kudu ngantre segala. [caption id="attachment_28232" align="alignright" width="300" caption="Pasukan antre di depan loket tiket masuk. Tiket terbatas. Tapi nampaknya makin siang makin banyak saja pengunjungnya."][/caption] Panitia nampaknya sengaja membatasi jumlah pengunjung yang masuk supaya gedung nggak sesak oleh pengunjung yang membludak. Tiket masuknya yang goceng kayaknya buat bayarin petugas yang masangin tattoo di tangan pengunjung, kayak contohnya ya yang di tangan gw ini. [caption id="attachment_28233" align="alignleft" width="300" caption="Tattoo palsu di tangan gw, pertanda bahwa gw masuk tanpa nyogok aparat, hehehe.."][/caption] Tas diperiksa di pintu masuk, makanan dan minuman yang dibawa pengunjung disita. Mungkin disengaja supaya pengunjungnya beli makanan di dalam arena. Atau lantaran petugasnya kelaparan. :-p Barang yang dijual di tiap booth cukup beragam, sebagian besar berupa kaos-kaos dan jaket. Gw sendiri lebih naksir blus-blus cewek dan gaun-gaun casual yang model dan potongannya aneh-aneh. Oh ya, ada juga sepatu-sepatu dan sandal yang desainnya unik-unik. Gw naksir sepatu lipat yang dijual di booth di foto ini, asik nih sepatunya kalo nggak dipake, bisa dilipet dan dimasukin ke tas, hehehe.. [caption id="attachment_28234" align="alignright" width="300" caption="Booth ini jual sepatu lipat yang lucu banget. Kalau nggak ingat bahwa minggu lalu gw udah beli sepatu balerina, pasti gw langsung kalap deh di sini, hihihi.."][/caption] Rata-rata pengunjungnya yang nyesek-nyesekin booth ya anak-anak ABG dan anak kuliahan. Tiap-tiap booth sibuk ngebagi-bagiin brosur-brosur iklan dari outlet mereka. [caption id="attachment_28236" align="alignleft" width="300" caption="Festivalnya bagus, tertib, dan pengunjungnya tidak berjubelan. Jadi belanjanya juga enak."][/caption] Inilah sisi yang gw suka dari industri kreatif, saat setiap orang berusaha mempromosikan dagangan mereka sehingga seolah-olah barang mereka nampak beda dari barang-barang di outlet lain. Sebenarnya di Kickfest ini ada pertunjukan band-band indie juga, cuman gw nggak nonton coz jam pertunjukannya digelar rada siang dan sore, sedangkan kemaren gw masih ada jadwal buat nyambangin pameran lain. Yang gw nggak sepakat di sini adalah masalah harga. Biarpun rata-rata pengunjung terkesan coz katanya harga di sini pada didiskon semua dari diskon di outlet aslinya, tapi kalo gw pikir-pikir, nampaknya harganya masih setara sih dengan factory outlet. *Inilah repotnya kalo gw udah hafal mana tempat-tempat yang jual baju-baju yang ciamik dengan harga miring!* [caption id="attachment_28237" align="alignright" width="300" caption="Booth-nya Oglea ini favorit gw. Jual blus kerut dengan potongan lucu dan pilihan warna yang ciamik."][/caption] Tapi ngeliat atmosfer belanja di sana, pembeli dan penjual yang sama-sama modis, berbaur tawar-tawaran diskon, rasanya ngiler juga sih kalo nggak ikutan belanja, hehehe. Untunglah kemaren gw datang ke sana dengan dompet tipis, coz gw tau gw bisa kalap lantaran nggak tahan buat beli selembar gaun aja. Atau minimal sepatu lipat yang ngebebat kaki itu deh! :-p Seorang fashionista bijak pernah kasih tau gw, supaya nggak konsumtif, jangan sekali-kali kau langsung beli barang itu begitu kau lihat. [caption id="attachment_28240" align="alignleft" width="300" caption="Booth-nya Gee-Eight. Favorit gw juga. Jual gaun-gaun casual yang girlie."][/caption] Hafalin barangnya, tinggalin outlet itu sejenak, pulang ke rumah dulu. Kalo ternyata sampai di rumah, kau malah terbayang-bayang barang itu sampai kangen dan nggak bisa tidur, berarti kau memang harus beli barang itu! Kelemahan festival ini cuman satu, AC gedungnya nggak terasa sejuk coz masih banyak orang diijinin ngebul. Oh ya, gw sungguh jengkel coz cuman seiprit booth yang jual minuman dan cemilan. Nampaknya mereka sengaja supaya pengujung kelaparan sehingga beli bajunya jadi lebih banyak. Tau sendiri bahwa nafsu belanja seseorang bisa makin meningkat kalo perutnya lagi keroncongan, hahaha! Jika Anda penggemar produk-produk mode keluaran komunitas indie, atau tertarik kepada Bandung yang udah beken sebagai kota distro (tapi bingung mau ke distro yang mana lantaran distronya bejibun dan berserakan di seluruh Bandung), boleh deh Anda mblusuk ke Kickfest di Sabuga ini. Pilihan booth-nya banyak, gw itung sih jumlahnya sekitar 75-an gitu (biarpun menurut berita resminya, outlet yang ikutan sebenarnya ada 130). Tapi jangan lelet-lelet ya, coz festivalnya ditutup nanti malem jam sembilan. Hehehe.. Komentar lainnya sudah duluan di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun