Mohon tunggu...
Laurent Sihotang
Laurent Sihotang Mohon Tunggu... profesional -

Memanusiakan manusia itu sendiri(memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memanusiakan Manusia

16 Maret 2011   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertama kali orang melihat judul tulisan ini mungkin akan berpikir apa arti dari kalimat ini?? Saat aku mencoba menulis tulisan ini ada hal yang terlintas dipikiranku, bahwa orang selalu mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki tata krama yang baik serta masyarakatnya ramah. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia dari seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini, mungkin anda setuju akan hal ini.

Saat aku melihat Bangsa Jepang mengalami musibah yang begitu dasyat yaitu gempa, tsunami dan juga radiasi nuklir, saya berpikir mereka akan sangat terpuruk akibat dari bencana ini. Melihat bangsa Jepang menghadapi musibah ini, saya kagum melihat sikap dari Masyarakatnya yang begitu sabar dan sopan. Saat mengantri untuk mendapatkan air bersih, tidak ada kericuhan atau dorong mendorong. Negara sakura tidak seindah bunga sakura lagi, tapi hati dan perilaku warganya jauh lebih indah dari bunga terindah di dunia ini (apakah aku terlalu berlebihan memuji sikap mereka??). Saya berpikir jika ini terjadi di Negeri tercinta ini akan seperti apakah yang akan terjadi?. Saya menjawab pertanyaan saya ini dengan mengucapkan sepenggal doa kepada Tuhan dengan meminta jangan terjadi lagi bencana menimpa Negara ini, cukuplah kejadian tahun 2006 lalu.

Apa hubungan antara tulisan di atas dengan judul itu???

Memanusiakan manusia berarti memperlakukan manusia seperti manusia (seperti memperlakukan diri sendiri) itulah manusia yang bermulia. Bagaimana bisa memperlakukan orang lain seperti diri sendiri?? Mungkin itu yang akan anda katakan kepada saya bila membaca tulisan ini. Aku memang tidak bisa sepenenuhnya seperti itu, aku bukan manusia munafik dan mengatakan aku mampu 100% melakukan itu, tp patut kita mencobanya dengan menghargai manusia itu sendiri. Kita sebagai manusia yang bermulia, berarti kita juga harus berperilaku mulia, hanya itu kuncinya. Apabila ada kesalahan itu manusiawi karena yang sempurna hanyalah Tuhan.

Banyak hal yang telah terjadi di negera ini, kita dapat melihat berita di TV atau baca di Koran dan media-media lainya hanya masalah sepele bisa terjadi perkelahian sampai bisa kehilangan nyawa. Itu bukanlahbudaya bangsa ini, tapi entah kenapa masyarakatnya bisa menjadi seperti itu.

Janganlah memandang perbedaan itu menjadi sebuah ancaman, tetapi itu adalah alat pemersatu dan kekayaan yang tidak ternilai yang harus dipelihara. Hanya perbedaan yang bisa membuat suatu hal menjadi lebih baik, jika semua sama kehidupan ini akan konstan tidak ada peningkatan. Dengan adanya perbedaan kita dapat membandingkan hal yang berbeda itu mana yang lebih baik. Aku sangat berharap masyarakat Indonesia menjadi teladan bagi bangsa lain akan keramahan dan keragamannya. Dengan memanusiakan manusia, maka timbullah manusia yang bermulia, jika manusia bermulia, maka timbul masyarakat yang bermulia dan akhirnya bangsa ini menjadi bangsa yang bermulia.

Dapatkah kita memanusiakan manusia???

Tentu bisa…

Jika tulisan ini tidak sesuai dengan pandangan para pembaca, mohon maaf tapi inilah yang saya alami sekarang ini.

Salam Damai Sejahtera buat kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun