Mohon tunggu...
Laurent Sihotang
Laurent Sihotang Mohon Tunggu... profesional -

Memanusiakan manusia itu sendiri(memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Monokotil (Tidak) Sama dengan Berkeping Satu

15 Maret 2011   06:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:47 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengajar biologi, siswa sering mengartikan monokotil sama artinya bijinya mempunyai keping satu, atau dikotil mempunyai keping biji dua. memang dalam kebanyakan biji apabila tanaman tersebut monokotil keping bijinya satu atau dikotil keping bijinya ada dua.

Hal ini tidak selalu berlaku pada tanaman, misalnya adalah kopi. Kopi adalah tumbuhan dikotil, tapi apabila diperhatikan bijinya hanya mempunyai satu belahan biji saja.

yang sebenarnya seperti apa???

Monokotil berasal dari kata mono dan kotiledon, artinya kotiledonnya yang satu. apa iti kotiledon???

Perhatikanlah "toge", pada saat berkecambah, daun muda yang muncul pertama kali ada dua keping, itulah yang disebut kotiledon atau daun lembaga.

Apabila siswa ditanya contoh dikotil, mereka akan menyebut kacang tanah. Memang itulah yang sering mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari.  Apabila biji kacang dibelah kita akan mendapati ada dua kepingnya, tetapi keping itu adalah endosperm atau cadangan makanan, dan bukan itu penentu monokotil atau dikotil, tapi yang menjadi penentu adalah jumlah kotiledon yang terdapat di dalam biji.

Mudah-mudahan ke hari depan tidak ada lagi kesalahan persepsi siswa akan hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun