Komunikasi merupakan seperti lidah penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, dengan adanya komunikasi sebagai wadah untuk menciptakan ruang dialog, diskusi, dan partisipasi, komunikasi dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan adanya ruang-ruang yang diciptakan tersebut, penentuan dan pengawasan kebijakan pemerintah untuk pembangunan dapat dikontrol oleh masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya komunikasi, pemerintah dan masyarakat akan dapat membangun hubungan yang lebih baik, saling keterbukaan, dan tidak ada kecurigaan satu dengan yang lain terhadap kebijakan yang diputuskan. Â Emil Salim menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan atau suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan (yayasan SPES,1992:3).
Berdasarkan definisi pembangunan berkelanjutan tersebut dapat dilihat bahwa relevansi dan intervensi dari komunikasi menjadi sangat penting untuk menyelesaikan masalah secara cepat, sesuai dengan perkembangan perubahan perilaku masyarakat yang begitu cepat terjadi. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu isu yang sangat serius untuk dijadikan agenda kebijakan internasional, nasional dan lokal.Â
Komunikasi mampu menciptakan strategi-strategi yang lebih baik dalam menciptakan prospek pembangunan dimasa yang akan datang. Salah satu strategi komunikasi yang dibangun adalah dengan mengunakan strategi pendidikan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Pendidikan mampu memberikan peningkatan kreativitas masyarakat dalam mengenali dan menganalisa informasi dari kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah. Pendidikan mampu menberikan dan meningkatkan pembangunan dalam hal praktek dan perkerjaan.
Lahirnya Paradigma Pembangunan Berkelanjutan.
Sampai pada dekade 1980 an prencanaan serta pembangunan selalu berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Filosofi pertumbuhan ekonomi masih dilatarbelakangi oleh teori Neo-klasik dimana pertumbuhan merupakan fungsi dari modal dan teknologi sedangkan sumberdaya alam tidak selalu diperhatikan, karena dianggap sebagai pemberian alam yang melimpah. Dampak yang dimunculkan dari  filosofi aspek tersebut adalah menimbulkan kemiskinan yang semakin luas, rusaknya ekosistem, pencemaran lingkungan, dan ancaman terhadap eksistensi manusia dan kemanusian.  Â
Hambatan yang masih terjadi di indonesia dalam pertumbuhan ekonomi adalah adanya faktor sumber daya alam dan lingkungan yang tidak dikelola dengan baik. Jika ekonomi dan lingkungan dikelola dengan baik maka pertumbuhan dan pembangunan akan berjalan dengan baik dan lingkungan akan terpelihara dengan baik.
Komunikasi Sebagai Perspektif Jangka Panjang.
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda dengan asumsi normal dalam prosedur pengenaan discounting. Perspektif jangka panjang merupakan visi dari pembangunan berkelanjutan sedangkan saat ini visi jangka pendek masih mendominasi dalam pengambilan keputusan. Dengan melihat perspektif pembanguan dari aspek komunikasi bertujuan utuk menciptakan banyak aspek, seperti keberlanjutan ekologi. Dimana dalam hal ini keberlanjutan ekologis menjamin keberlanjutan eksistensi bumi. Untuk menjamin pembangunan ekologis tersebut dibutuhkan integritas tatanan lingkungan harus dipelihara melalu upaya-upaya peningkatan daya dukung, dan keberlanjutan pemamfaatan sumbedaya alam yang dapat dipulihkan.
Keberlanjutan lain yang dapat digunakan dengan pendekatan komunikasi adalah keberlanjutan sosial budaya. Sosial budaya menjadi sangat penting untuk diperhatikan ketika melakukan pembangunan. Secara menyeluruh keberlanjutan sosial budaya dinyatakan dalam keadilan social, harga diri manusia, dan peningkatan kualitas hidup manusia. Keberlanjutan ini memiliki sasaran pada stabilitas penduduk itu sendiri, pemenuhan hidup dasar manusia, dan memelihara keanekargaman melalui komunikasi dan partisipasi masyarakat. Â Â
 Â