Mohon tunggu...
laurensius lara
laurensius lara Mohon Tunggu... Supir - Penikmat Senja.

Sukses itu soal waktu, bermainlah dengan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Desakan Pencopotan Menteri Keuangan Sri Mulyani

3 Desember 2021   12:20 Diperbarui: 3 Desember 2021   12:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jabatan politik yang melekat pada individu seseorang sulit untuk memisahkannya dari kepentingan, baik itu kepentingan pribadi, kelompok, dan lembaganya, hal ini disebabkan karena berbicara politik adalah berbicara kekuasaan. Politik dan kekuasaan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Sehingga di dalam kekuasaan tidak terlepas dari kepentingan politik yang melabeli diri individu.

Adanya desakan pencopotan Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah upaya yang dilakukan oleh pemilik kekuasaan untuk membangun kepercayaan di publik bahwa Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan tidak memiliki kemampuan didalam memimpin, khususnya Kementerian Keuangan. 

Sehingga narasi yang dibangun di ruang publik, adalah narasi sulit untuk dipercaya dan diterima oleh publik secara umum, dan tentu publik menilai desakan pencopotan tersebut tidak rasional. 

Desakan pencopotan tersebut hanyalah didasarkan atas kepentingan tertentu, dan bukan berdasarkan kepentingan masyarakat secara umum. 

Era media sosial, yang semakin modern dan berkembang, pemikiran masyarakat semakin berkembang, dengan banyaknya berbagai sumber informasi yang dapat diterima oleh publik. 

Sehingga publik di Era keterbukaan informasi sekarang ini lebih semakin rasional terhadap kebijakan, dan keputusan politik yang diambil oleh elite politik maupun elite kekuasaan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun