Mohon tunggu...
laurensius lara
laurensius lara Mohon Tunggu... Supir - Penikmat Senja.

Sukses itu soal waktu, bermainlah dengan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modernisasi Dampak Kapitalis

31 Mei 2019   18:52 Diperbarui: 31 Mei 2019   18:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Secara historis modernisasi merupakan suatu proses perubahan menuju pada sistem -- sistem social, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat, dan Amerika Utara pada abad 17 sampai pada abad 19. Menurut Soekamto, modernisasi adalah sebuah bentuk perubahan social yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Sebagai contoh ciri adanya modernisasi adalah:

  • Meningkatnya penguasaan lingkungan hidup.
  • Dari masyarakat yang Agraris menjadi masyarakat yang Industri.
  • Tenaga Produksi yang Tradisional diganti menjadi yang Modern.

Syarat -- syarat untuk menjadi modernisasi adalah :

  • Cara berfikir yang ilmiah, artinya dalam masyarakat kelas penguasa maupun masyarakat, harus menghendaki sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik.
  • Sistem Administrasi Negara yang baik, yang benar -- benar mewujudkan birokrasi yang transparan kepada public.
  • Adanya sistem pengumpulan dan penyimpanan data yang baik, sehingga membutuhkan suatu lembaga penelitian supaya tidak tertinggal dengan masyarakat yang lain

Damapak Modernisasi terhadap Masyarakat.

  • Disorganisasi.
  • Dalam masyarakat yang akan menuju masyarakat yang modern, disorganisasi akan terjadi dalam masyarakat, hal tersebut misalnya, berpudar atau melemahnya sistem dan nilai -- nilai lama dalam masyarakat yang diakibatkan adanya perubahan -- perubahan sistem atau nilai baru.
  • Reorganisasi.  
  • Dalam proses pembentukan nilai dan norma -- norma baru dalam masyarakat lembaga -- lembaga baru dalam masyarakat perlu melakukan penyesuaian diri, artinya dalam penyesuain tersebut proses modernisasi akan mengalami penolakan dan penerimaan dari masyarakat, terutama dalam hal nilai dan sikap baru yang diterima dari proses moderinasi.

Modernisasi sebagai Kedok.

Dalam teori pembangunan Rostow, titik akhir perkembangan modernitas adalah menciptakan konsumsi massal yang tinggi. Dalam teori Rostow tersebut dapat dianalisis bahwa masyarakat di isyaratkan untuk menjadi konsumtif agar mencapai puncak perkembangan moderinsasi. Titik akhir menjadi modernitas dapat dilihat seperti siklus kapitalisme yaitu menciptakan masyarakat yang modern dengan syarat penggunaan dan kepemilikan teknologi, dan memaksa masyarakat untuk konsumtif yang tinggi, dan hal tersebut mambawa keuntungan tinggi bagi kapitalisme.  

Modernisasi merupakan budaya modernity ( modernitas ) yang diartikan sebagai nilai -- nilai yang keberlakuannya membatasi aspek ruang, waktu, kelompok social, dan kelas social secara universal. Konsep modernisasi sebenarnya menanamkan nilai -- nilai baru terhadap budaya lama, dan nilai -- nilai tersebut mengantikan sistem yang lama menjadi sistem yang baru. 

Perubahan  tersebut, misalnya dalam aspek kehidupan masyarakat yang tradisional diupayakan untuk menjadi masyarakat yang industry, artinya dari aspek kehidupan, masyarakat yang simtem atau nilainya yang tradisional diajak untuk hidup kearah yang lebih modern.

Sebagai modernisasi dalam aspek kehidupan yang paling nyata ialah penggunaan jenis pakaian. Pakaian ketika dilihat sebagai fungsi, akan sama nilai kegunaannya, baik itu sebagai masyarakat yang tradisional, maupun masyarakat yang modern. 

Tetapi dalam masyarakat modernisasi jenis pakaian yang digunakan sebagai symbol yang menunjukan, orang yang menggunakan pakaian tersebut, tergolong dalam kelas apa, artinya menggunakan pakaian dalam masyarakat modern, merupakan kualifikasi kelas dalam sistem masyarakat yang modern. 

Sehingga dalam teori Rostow kapitalis menciptakan modernisasi sebagai bentuk untuk memunculkan budaya baru dalam masyarakat yaitu masyarakat yang konsumtif, masyarakat yang berkelas social, dan masyarakat yang individual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun